Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) yang wilayah tempat tinggal mereka kerap diserbu banjir setiap hujan turun, selalu merasa was-was. Sebut saja kawasan MT Haryono, Beller, Kariangau dan beberapa wilayah lainnya.
Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tidak pernah menutup mata untuk terus membenahi masalah banjir dari tahun ke tahun dengan menggelontorkan anggaran besar.
Di tahun 2022 kegiatan Proyek Multiyears Contract (MYC) anggaran sebesar Rp150 siap digelontorkan untuk membenahi sekaligus menuntaskan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal, Balikpapan Tengah yang memiliki panjang 4,69 kilometer dan luas 2,527 hektare.
Dalam sejarahnya Sungai Ampal dijadikan lahan para nelayan mencari ikan di era tahun 1950 – 1970. Kawasan ini kian ramai karena membelah kota sehingga banyak aktivitas perdagangan mulai 1980an.
DAS Ampal makin terkepung dengan banyaknya bangunan rumah maupun toko yang berdiri. Banjir Sungai Ampal mulai parah ketika mal, hotel, apartemen di bangun di sisi muara Sungai di Klandasan yang merupakan daerah hilir Sungai Ampal.
Puncak debit air atau air yang mengalir ketika banjir di Sungai Ampal yang dilengkapi 3 Bendali atau eksiting pada 2017 sebesar 1740.40 meter kubik/detik. Dampaknya, banjir masih akrab mengepung warga sekitar saat hujan turun dengan durasi deras dan lama hingga kini.
Pemkot Balikpapan dan telah disepakati Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan akan menggelontorkan dana 150 miliar untuk penuntasan Sungai Ampal. “Di tahun jamak (Multiyears) dana untuk Sungai Ampal disepakati sebesar 150 miliar,” ujar Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh S.Sos, usai rapat Paripurna DPRD Balikpapan Ke-30 Masa Sidang II Tahun 2011, Jumat (27/8/2021) kepada wartawan.
Selain Sungai Ampal, juga disepakati pembangunan atau peningkatan status Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI) menjadi RSUD tipe C dengan besaran dana 162 miliar di Balikpapan Barat, dan Pembangunan dua gedung SMP di Balikpapan Barat dan Selatan sebesar 91Ta miliar.*
