Kaltimku.id, BANJARMASIN — Tuan rumah Peseban Banjarmasin gagal menyodok poin penuh. Peseban takluk 0-2 dari PS. Kabupaten Tapin pada laga Liga 3 Grup B Zona Kalsel di Stadion Green Yakin, Kabupaten Banjar, Minggu (19/11/2023).
Dua gol Tapin yang memupus Peseban itu dicetak Gusvianto Harfianto menit ke 38, dan Dimas menit ke 45. Peseban masih tetap berkutat di peringkat 3 dari 5 kontestan Grup B, dengan 7 poin. Hasil dua kali menang, satu kali seri dan tiga kali kalah.
Sebaliknya, PS Tapin semakin “nahap” (tegar) di puncak Grup B dengan 16 poin. Posisi tim asuhan duet Herman Pulalo dan Mansyur ini sukar dikejar atau disalip Persetala Tanah Laut yang baru meraih 9 poin. Lebih lebih Peseban Banjarmasin.
Bagaimana Persetala? Melakoni laga hari yang sama di markas Persehan Marabahan, Persetala mogok main. Persetala tak mau meneruskan laga menyusul insiden pemukulan Frity Arman yang diduga dilakukan pemain Persehan, Fikram.
“Pemain Persetala Jadi Korban Pemukulan di Liga 3, Siap Layangkan Laporan ke PSSI” tulis judul berita INDOSPORT.com. dikutip awak media ini.
Begini ulasan media online itu. Pemain Persetala Tanah Laut, Frity Arman jadi korban kekerasan Liga 3 Zona Kalimantan Selatan, saat bertandang ke markas Persehan Marabahan, Minggu (19/11/23).
Pertandingan yang dihelat di Lapangan 5 Desember, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, baru berjalan sekitar 15 menit. Namun, tensi permainan sudah sangat tinggi.
Pemain Persehan Marabahan dengan nomor punggung 19, Fikram, diduga melakukan tekel dari belakang, sehingga membuat penyerang Persetala Tanah Laut, Frity Arman terjatuh.
Berdasarkan kronologisnya, urai INDOSPORT.com, pemain Persehan menendang Frity Arman dengan bola, kemudian menginjaknya. Saat Arman coba bangkit, Fikram yang sempat menendang bola, memukul leher Arman sehingga menyebabkan lebam kemerahan.
Alih alih memberikan kartu merah kepada pelaku, wasit justru mengeluarkan kartu kuning yang ditujukan pada Arman.
Kejadian ini sontak membuat kubu Persetala protes keras. Mereka tak bisa terima keputusan itu hingga memilih untuk tidak melanjutkan pertandingan alias walk out.
“Saya bawa bola, ditekel dari belakang. Pas jatuh, saya ditendang bola sama Fikram, terus diinjak. Pas saya bangun, dipukul lagi sama Fikram di leher,” ungkap Frity Arman.
“Tapi enggak dikartu merah si Fikram, malah saya yang dapat kartu kuning. Makanya manajer bilang kita pulang saja (walk out), daripada disakiti,” timpalnya.
Manajer Persetala, Fauzan Arianto mengaku sangat kecewa. Ia mengungkap kemungkinan pihaknya akan membuat laporan resmi kepada Asprov PSSI Kalsel atas insiden kekerasan ini.
“Kami dari Persetala kecewa. Kami sangat sayangkan dengan perlakuan tuan rumah Persehan Marabahan, dan wasit yang memimpin juga tidak jeli dalam melihat kronologi kejadiannya,” ungkap Fauzan dikutip media ini dari INDOPOST.com.
Persetala berharap pemain yang melakukan tindak kekerasan bisa mendapat sanksi dari PSSI, dan wasit yang terindikasi lalai menjalankan tugas juga harus dibenahi.
“Kami akan melaporkan secara resmi kejadian ini, tentu dengan bukti bukti rekaman pertandingan yang kami miliki,” ucap Fauzan Arianto.
Secara terpisah, salah satu Pengawas Pertandingan (PP) di lingkup Asprov PSSI Kalsel membenarkan insiden di Marabahan, saat tuan rumah Persehan menjamu Persetala Tanah Laut.
“Benar, Persetala mogok main di Marabahan. Persetala menolak melanjutkan pertandingan dengan Persehan, dan pertandingannya dihentikan menit ke 15 karena kejadian itu,” ucap PP tersebut kepada awak media ini.
Sambil meminta identitasnya tak dipublis, PP itu belum tahu persis proses kelanjutannya. Tapi, ia membenarkan, insiden di Marabahan itu menjadi catatan pertama yang menodai putaran kompetisi Liga 3 Zona Kalsel 2023/2024.
Jadwal babak fase grup Liga 3 Kalsel masih akan bergulir sampai 30 November 2023. Di grup B, Peseban bakal menjamu Gasib Barabai (23/11/2023) dan Persetala meladeni PS Tapin di Stadion Pertasi Kencana Pelaihari, 23 November 2023 lusa.***
Jurnalis: JJD
