Kaltimku.id, SAMARINDA – Setidaknya melirik dari kasus yang terjadi pada mantan Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, bersama beberapa oknum polisi lainnya yang ketahuan terlibat kasus narkoba, jajaran Polda Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan tes urine.
Kekhawatiran akan terkontaminasi narkoba jenis apapun masing-masing personel Polda Kaltim diperiksa urinenya, apakah ada yang mengandung barang haram tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan Sat Resnarkoba Polresta Samarinda dan Polres Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Dilakukannya tes urine, menurut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, ditemani Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiarto, dan Kasat Resnarkoba Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena, untuk mengantisipasi dan mendeteksi dini penyalahgunaan narkoba terhadap anggota Polri.
Sat Resnarkoba Polresta Samarinda melaksanakan pemeriksaan urine mendadak. Sebanyak 29 personel menjalani tes urine. Wakapolres Eko Budiarto menegaskan, jika ada personel terbukti menyalahgunakan obat-obatan terlarang akan ditindak tegas.
“Dari hasil pemeriksaan secara mendadak, tidak ada anggota yang mengkonsumsi narkoba atau bahan adiktif lainnya,” terangnya. Dia berharap kepada seluruh personel agar tetap menjaga profesionalisme sebagai pengayom, pelayan dan pelindung masyarakat harus memberi contoh yang baik.
Sementara itu, Sie Propam Polres Kukar bekerja sama dengan BNK Kukar juga melakukan pemeriksaan urine terhadap semua personil Sat Reskrim dan juga personil Sie Propam. Dari pemeriksaan urine hasilnya seluruh personil Propam dan Sat Reskrim dinyatakan negatif.
Tes urine yang dilaksanakan Polres Samarinda dan Polres Kukar, arahan Kapolri Jendral Polisi Drs Listiyo Sigit Prabowo, M.si. Menurut Kapolri, setiap pimpinan di kesatuan harus dekat dengan anggota, memberikan arahan dan pengawasan.*
