Abdulloh Sudah Paham Keinginan Warga Graha Indah

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Hampir semua warga kawasan Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluhkan belum terpasangnya aliran air bersih di rumah mereka masing-masing.

Khususnya bagi warga Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari. Hal tersebut disampaikan para ketua RT 70, 71, 72 dan 23 di Reses Persidangan ke II 2021 Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh SSos, Selasa, 8 Juni 2021.

Bacaan Lainnya

Reses yang berlangsung di halaman rumah ketua RT 23, Laode Adimin, dihadiri ratusan warga yang kebanyakan para ibu. Seluruh peserta reses tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), karena pandemi di kota ini masih naik turun.

Ketua RT 70 Pesona Bukit Batuah Gundrat mengungkapkan, warganya sudah selama 5 tahun belum bisa menikmati aliran air bersih dari PDAM (Perumda Tirta Manuntung) Balikpapan.

“Jangankan jaringan pipa air, pipa induknya saja belum. Alasan pihak PDAM selalu masalah dana,” keluh Gundrat di hadapan Abdulloh.

Lingkungan RT 70, sebut Gundrat, dihuni oleh sekitar 520 jiwa dari 308 KK (Kepala Keluarga). “Kami percaya dan optimis ketua Abdulloh akan mampu menyelesaikan semua permasalahan yang kami hadapi,” yakinnya.

Gundrat dan beberapa ketua RT Pesona Bukit Batuah dan Taman Sari serempak memohon lingkungan mereka bisa segera dialiri air dari PDAM. Juga pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan semenisasi jalan lingkungan.

Dengan sedikit berseloroh Abdulloh yang didampingi seorang tim Pakar Dewan, Adi Supryadi menyatakan, sejak di jalan sudah paham dan tahu apa-apa yang diinginkan warga.

“Sejak masih di jalan, saya sudah paham dan tahu apa yang dimau warga (Graha Indah), dan saya sudah menelpon kepala dinas PU,” ujarnya dengan senyum dan disambut aplaus warga.

Abdulloh, Ketua DPRD Kota Balikpapan (tengah) bersama para ketua RT di lingkungan Graha Indah

Politikus Partai Golkar (Golongan Karya), itu menegaskan akan memperjuangkan kerinduan warga tentang aliran air bersih dan meminta semua warga membuat permohonan yang ditanda-tangani oleh setiap pemohon.

“Permohonan yang dilengkapi data kependudukan, harus segera disampaikan karena saya bekerja cepat, dan bagi yang lambat akan ditinggal,” tegas Abdulloh.

Abdulloh juga akan memanggil pihak PDAM dan pihak pengembang, agar permasalahan air bersih segera tuntas.

Warga, katanya, jangan lagi goyah jika pihak pengembang menawarkan water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air (IPA).*

Pos terkait