Kaltimku.id, JAKARTA – Sehebat apapun goyangan yang dilakukan pihak KSP Moeldoko Cs, tak mampu menggoyahkan bahkan Partai Demokrat dibawah kepemimpinan AHY ditengarai semakin solid.
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono (AHY) menyampaikan laporan perkembangan situasi partai Demokrat baik kepada seluruh kader, simpatisan dan juga masyarakat Indonesia.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas partai kepada publik, karena pada dasarnya partai Demokrat adalah partai yang terbuka.
“Kita partai yang terbuka terhadap publik, tidak ada yang kami sembunyikan. Apalagi berdalih ngopi-ngopi, lantas merampas, merampok dan membegal partai yang sah diakui oleh pemerintah,” ucap AHY.
AHY menegaskan, jika partai Demokrat hingga saat ini solid dibawah kepemimpinan dirinya, pasca laporan yang telah dilayangkan kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tertanggal 8 Maret lalu.
Dimana segenap jajaran pimpinan, baik pengurus di DPP, DPD, DPC, DPAC hingga sampai ketingkat Ranting seluruh kader dan simpatisan semakin kompak, semakin berani dan semakin siap mempertahankan kedaulatan, kehormatan dan eksistensi partai di seluruh tanah air.
Dalam artian, seluruh kader siap melawan siapapun yang mengancam dan ingin merebut apa yang dimiliki partai saat ini.
Bahkan, kekompakan tersebut datang dari seluruh anggota legislatif dari partai Demokrat baik di DPR RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota.
Terkecuali, Jhoni Marbun yang merupakan salah satu dalang utama GPK-PD yang telah diberhentikan dari partai dengan tidak terhormat. Serta, hingga saat ini tengah dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW) sebagai anggota DPR RI.
AHY juga merespon atas manuver politik oleh kubu KSP Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Hambalang, serta menyikapi atas pernyataan KSP Moeldoko diakun Sosial Media (Sosmed) dirinya.
Dimana, ada upaya mendegradasi partai Demokrat dengan mengangkat isu Hambalang usai kubu KSP Moeldoko tidak bisa menunjukan legalitas penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) yang nyata-nyata telah melanggar hukum.
Selain itu, ada upaya KSL Moeldoko untuk mendiskreditkan partai Demokrat dengan isu pertentangan ideologi menuju Pemilu 2024, sehingga timbul pertanyaan pertentangan Ideologi apa yang dimaksud KSP Moeldoko.
AHY meminta agar KSP Moeldoko dapat menjawab pertanyaan yang dimaksud, agar tidak menimbulkan kemarahan kader dan simpatisan yang semakin besar dan meluas.
AHY menyimpulkan, upaya-upaya yang dilakukan KSP Moeldoko dan kubunya untuk membangun citra buruk partai dengan berbagai cara, bertujuan agar KSP Moeldoko mendapatkan pembenaran untuk tampil sebagai penyelamat partai.*