Kaltimku.id — Anggota DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, mengingatkan bahwa Indonesia, termasuk Kaltim, sedang menghadapi fase penting dalam bonus demografi.
Menurutnya, fase ini memiliki tiga tahap berdasarkan World Bank, yaitu pra-puncak, puncak, dan pasca-puncak.
“Kembali lagi kita bicara tentang bonus demografi. Menurut World Bank, hal ini dibagi jadi tiga fase, yaitu pra-puncak, puncak, dan setelah puncak,” ujar Andi.
Pada fase awal, angka kelahiran dan tingkat kematian masih tinggi, sementara pada puncaknya, angka kelahiran dan kematian rendah berkat peningkatan fasilitas kesehatan (faskes) dan taraf hidup masyarakat.
“Yang terjadi di fase awal adalah angka kelahiran dan kesakitan atau kematian tinggi. Kemudian puncaknya angka kelahiran rendah, angka kesakitan dan kematian rendah karena faskes dan taraf kehidupan meningkat,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa pada fase puncak, banyak penduduk yang berada dalam usia produktif, yang seharusnya dapat berkontribusi sebagai tenaga kerja atau bahkan wirausaha.
Namun, dia mengungkapkan adanya masalah serius, yakni kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia. “Yang celaka adalah tidak ada lapangan kerja yang luas,” tutupnya.**(adv)