Anjal Kian Meningkat, Kasatpol PP: Balikpapan tak Miliki Rumah Singgah, Siapkan PSJ

Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Meski sering dilakukan penertiban, namun keberadaan anak jalanan (Anjal) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) kian hari kian  meningkat. Sehingga, perlu ketegasan pemerintah kota (Pemkot) dalam menyikapinya.

“Kita sudah sering melakukan penertiban, namun keberadaan anjal di Balikpapan selalu saja bermunculan kembali,” ucap Kepala Satuan Polisi (Kasatpol) Pamong Praja (PP) Kota Balikpapan Zulkifli, Senin (22/8/2022).

Bacaan Lainnya

Zulkifli menambahkan, upaya penertiban selalu dilakukan jajarannya, hanya saja ketika dikembalikan ke pihak orang tua, esok harinya anjal yang sudah ditertibkan, malah kembali ke jalan.

Kasatpol PP Kota Balikpapan, Zulkifli

“Waktu kita tertibkan, kita serahkan ke Dinas Sosial, selanjutnya diserahkan ke orang tua, tidak tahunya besok muncul lagi, inilah kelemahan kita,” akunya.

Sering munculnya kembali anjal di Kota Balikpapan, sebut Zulkifli, disebabkan tidak adanya fasilitas Rumah Singgah permanen yang dimiliki Pemkot Balikpapan.

Dirinya menilai keberadaan rumah singgah permanen tersebut sangat penting dan bermanfaat untuk dilakukannya pembinaan kepada anjal yang terjaring penertiban.

“Keberadaan rumah singgah pasti sangat penting untuk pembinaan, di sana anjal bisa diberikan pengajaran berupa keterampilan dan pemahaman agar tidak kembali kejalan,” imbuhnya.

Setiap hari, ungkapnya, memang ada indikasi bertambahnya jumlah anjal di Kota Balikpapan. Hal itu bisa saja disebabkan adanya rasa iba dari masyarakat.

“Tumbuh suburnya anjal salah satunya rasa iba dari masyarakat, saya kasih contoh anak yang berdagang tisu di lampu merah, warga lebih banyak memberi uangnya saja, tanpa membeli tisunya. Jadi tisu hanya menjadi media bagi anjal untuk meminta-minta, karena mereka minta dikasihani,” jelasnya.

Ia mengatakan, guna mengantisipasi semakin bertambahnya anjal, pihaknya (Satpol PP) akan mempersiapkan personil Penjaga Simpang Jalan (PSJ) untuk melakukan penertiban di simpang lampu merah.

“Ada pola dua arah yang kita siapkan untuk mengantisipasi yakni menertibkan dan mengkampanyekan kembali untuk menyadarkan masyarakat agar tidak ikut berpartisipasi dalam hidupnya anjal di masyarakat,” tutupnya, berharap.*

Wartawan: Ariel S

Pos terkait