Kaltimku.id, BARABAi — Kawasan Kota Barabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdampak banjir hanya sejumlah ruas jalan saja. Banjir tidak merendam kawasan pertokoan dan permukiman warga seperti sebelumnya.
Hasil pemantauan TRC BPBD HST, Senin malam, 7 Februari 2022 sekira pukul 22.30 WITA menyebut, beberapa ruas jalan di dalam kota yang terendam. Ketinggian debit air di jalanan bervariasi 5 — 7 cm, termasuk pekarangan rumah warga di bantaran DAS Benawa.
“Kawasan pertokoan masih aman. Tidak ada pertokoan di Pasar I, II dan III yang sampai tergenang banjir,” ungkap Kepala BPBD HST, Budi Haryanto melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD, Fitriadi ketika dikonfirmasi awak media ini, Selasa (8/2/2022) pagi.
Fitriadi dan Anggota TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD HST sendiri masih giat melakukan pendataan di bagian hilir DAS Benawa. Namun, bencana air bah yang sudah turun kali ini tidak separah seperti 4 kali banjir bulan November 2021 atau petaka banjir amat besar pada Januari tahun lalu.
Ruas-ruas jalan di dalam “Kota Apam” Barabai yang tergenang antara lain Jalan Kamasan Tengah, Darma, Bungur – Padawangan, Hevia, Tri Kesuma Kampung Qadi, Ulama, dan Jalan Sarigading di kawasan Bulau.
Debit atau ketinggian air di jalan Kamasan Tengah, Kelurahan Barabai Selatan, misalnya, bervariasi antara 5 –10 cm. Lantas di Jalan Darma RT 02 Padawangan, Barabai Timur, air bah juga menggenangi jalan dan pekarangan rumah warga kurang lebih 4 — 6 cm.
Genangan air bah yang lebih dalam terjadi di kawasan Jalan Hevia dan Kampung Qadi, Kelurahan Barabai Darat. Di dua ruas jalan di bantaran DAS dan menjadi “langganan abadi” banjir ini, debit air menggenangi pekarangan rumah dan jalan raya antara 3 — 10 cm.
Tergenangnya sejumlah ruas jalan di Kota Barabai, kota berhawa sejuk di kaki pegunungan Meratus ini, tetap saja membuat aktivitas warga terusik. Terutama warga yang mau berbelanja bahan pangan dan sandang di kawasan pasar Barabai yang menjadi sentral bisnis “Banua Anam” Kalsel ini.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)