Banjir Masih Kepung Warga Hilir Sungai Barabai, TRC BPBD Naik Perahu Karet Kirim 260 Nasi Bungkus

Kaltimku.id, BARABAI — Banjir di Hulu Sungai Tengah (HST), masih merendam ratusan rumah warga di daerah hilir sungai Barabai, Senin (27/2/2023). Terutama di Desa Masiraan, Kecamatan Pandawan, dan sejumlah desa di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), HST, Kalsel.

Update atau informasi terbaru air bah itu dibenarkan Kepala BPBD HST, Budi Haryanto melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Fitriadi. Ia menyebut, banjir di Desa Masiraan merendam ruas jalan dan rumah rumah warga.

Bacaan Lainnya

“Ketinggian masuk air (TMA) banjir di jalan lebih kurang 10 — 40 cm. Sedang TMA banjir di dalam rumah 5 — 10 cm,” ucap Fitri ketika menjawab awak media ini, Senin sore.

Fitri menyebut, walau kepungan banjir masih terjadi di kawasan itu, tapi kondisinya sudah mengalami penurunan. “Airnya lebih cepat turun dan cuaca juga cerah,” timpal Fitri seperti tak was was lagi akan turun hujan.

Fitri sendiri turun ke lapangan. Dia bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan unsur terkait seperti Bhabinkamtibnas dan Babinsa tak hanya melakukan pemantauan dan pendataan, tapi menyalurkan bantuan berupa makanan dan barang lainnya.

“Hari ini ada 260 nasi bungkus yang dimasak di dapur umum Dinas Sosial (Dinsos) dan disalurkan kepada ratusan warga Masiraan. Penyalurannya dilakukan TRC BPBD dengan naik perahu karet,” ucap petugas TRC BPBD seperti dikutip dari video yang beredar di medsos.

Banjir dari luapan sungai Barabai atau DAS Benawa itu meluas lagi. Tak hanya di Masiraan saja, tapi terpantau Senin malam (27/2/2023) meluber ke daerah lain seperti kawasan Pasar Walangku, Desa Pemangkih dan Pemangkih Seberang, Desa Samhurang sampai ke Pahalatan di Kecamatan LAU.

“Pemangkih banjir nah. Rumah rumah warga di bantaran sungai sebagian sudah ada nang “tacalap” (terendam),” tulis salah satu ibu rumah tangga melalui pesan singkat WA kepada awak media ini.

Lantas Mulyadi, warga Desa Pahalatan melaporkan senada. “Ini nah foto banjir di Pahalatan. Banyu masih naik dan merendam jalanan, tapi belum sampai ke pelataran rumahku,” ucap Mumul, sapaan karibnya.

Mumul yang pedagang ikan basah itu tak kaget kalau banjir melanda desanya. Sebab, Pahalatan dan sekitar menjadi daerah tumpuan akhir rendaman banjir HST yang sampai berbulan bulan lamanya.

Banjir di “Bumi Murakata” HST sendiri terjadi mulai hari Sabtu, 25 Februari 2023. Banjir sebagai akibat hujan besar di kawasan Meratus itu melanda sejumlah wilayah kecamatan dan desa desanya seperti Batu Benawa, Haruyan, Barabai, Pandawan, Labuan Amas Selatan (LAS), dan LAU.

Adakah data lengkapnya? Fitriadi masih melakukan pendataan. Namun, sudah ada dua wilayah kecamatan, Haruyan dan Batu Benawa yang terupdate datanya.

Menurut dia, di wilayah Haruyan saja, misalnya, ada 4 desa, tiga rumah ibadah, 6 sekolah, Polsek dan Puskesmas, 275 rumah, 298 KK (845 jiwa) yang terdampak. Sedang di Batu Benawa 458 rumah, 348 KK (1.406 jiwa) dari dua desa yang terdampak banjir.

“Data di Kota Barabai, Pandawan dan lainnya belum lagi. Masih dilakukan pendataan. Yang pasti, banjir di HST ini tak ada korban jiwa,” Fitri menutup uraian sehari sebelumnya.*

Jurnalis: JJD

Pos terkait