Barito Legend Pukau Publik Palajau, Frans Sinatra Sebut Gasib Legend pun Cukup Bagus

BARABAI, Kaltimku.id — Luar biasa Barito Legend! Tim ramuan Coach Frans Sinatra Huwae itu tak hanya unggul 3-0 lewat “friendly match” kontra Gasib Legend Barabai, tapi aksi dan atraksinya memukau ribuan publik bola di Bina Muda Palajau — Pandawan, Ahad (26/5/2024).

Coach Frans pun gembira. Ia dan rekan rekannya seperti Isnan Ali, Indra Kurniawan, Sultan, Abu Nawas, Ali Lisaholet, Ferly Laala dkk terkesan melihat publik bola yang sangat antusias menjejali lapangan Bina Muda Palajau.

Bacaan Lainnya

“Luar biasa masyarakat di sini. Mereka antusias sekali  menyaksikan pertandingan bola,”    ucap Frans ke media ini seusai   ia dkk  “friendly match” kontra Gasib Legend di kandang Bina Muda Palajau — Pandawan itu.

Gasib Legend

Laga  “badangsanakan”  di Bina Muda itu memainkan tiga babak. Durasinya 30 menit per babak. Semua pemain Barito Legend dan Gasib Legend turun secara bergantian di depan 1.500-an penonton plus anggota DPRD Kalsel Athaillah “Attak” Hasbi, yang mewakili  Asprov PSSI Kalsel, anggota DPRD HST, Salpia Riduan, dan lainnya.

Pergantian pemain secara acak.  Tak pakai aturan resmi, lantaran rata rata pemain legend  “over weight”.  Ngos ngosan kelebihan berat badan sehingga tak sampai 15 — 20  menit sudah minta ganti pemain lainnya.

Contoh misalnya Eko Tamamie.  Coach (pelatih) Gasib Legend itu turun tak lebih dari 20 menit. Coach Eko yang lawas memoles PS Kalteng Putra di Palangkaraya itu diganti pemain lain dan hanya memberi aba aba kepada rekan rekannya di pinggir lapangan.

Begitu pun Barito Legend. Indra Kurniawan, misalnya, mantan pemain tim PON Kaltim angkatan Bima Sakti, Ismayana Arsyad dkk itu tampil sekira 10 menit. Postur tubuhnya mekar (gemuk) sehingga ia dan teman lainnya ngos ngosan juga  di lapangan.

Tapi, tidak dengan Frans Sinatra. Kapten Barito Putera era 1999 — 2000  berusia 59 tahun itu relatif stabil. Frans — akrab disapa Kayi —  masih mampu tampil dua dari tiga game laga persahabatan itu.

Peran Frans masih brilian. Si Kayi gaek ini justru mampu mengatur ritme permainan tim bersama trio Barito Putera — Bayu Pradana, Bagus Kahfi, Nur Halid — yang diturunkan Barito Legend.

JJD (kanan) ngobrol dengan Indra Kurniawan

Kepiawaian Frans mengolah bola memainkan, mengatur serangan itu membuat ribuan penonton  terkesima. Tak terdengar suara cemooh atau ejekan penonton, kecuali semuanya menikmati suguhan permainan Frans dkk.

Gasib Legend Barabai pun disebutnya tampil cukup bagus. Artinya, Eko Tamamie, Radiani, Jalak, Jamid, Iyus Brutui, Naim, plus Haris Capu, Walatung,  Fadil dkk mampu mengimbangi tim “Laskar Antasari” Legend dari Banjarmasin.

Namun, kelebihan jam terbang rata rata pemain Barito Legend  plus pola permainannya, maka pola permainan dan serangan Gasib Legend gampang dibaca oleh barisan pertahanan Barito yang dijaga Haryanto dkk.

Tidak ada kartu kuning dalam duel “badangsanakan” dua tim legend berbeda kelas itu. Tapi, free-kick tetap saja ditiup wasit. Contohnya saat  Sultan — mantan gelandang Persiba Balikpapan —  dijatuhkan kiper Gasib Legend di kotak terlarang, maka wasit pun menunjuk titik putih (penalti).

Penalti  itu diselesaikan Isnan Ali dengan baik. Sedang dua gol hiburan Barito Legend lainnya lahir lewat aksi Sofyansyah dan gol “Si Kribo” Bagus Kahfi yang menyongsong umpan taruk di depan gawang Gasib Legend.

Bagus  dan Bayu menjadi bintang di  Bina Muda Palajau selain Coach Frans sendiri. Betapa tidak, seusai laga itu  Bayu dan  Bagus sontak diserbu publik yang rebutan foto foto bersama hingga keduanya baru bisa keluar lapangan menjelang  Maghrib.** (JJD)

Pos terkait