Belum Ada Investor Peternakan Sapi Skala Besar di HST, Budi: Kawasan Meratus Resiko Akses

BARABAI, Kaltimku.id — Kepala Dinas  Pertanian Kabupaten HST, Budi Satrya Tanjung mengaku belum ada investor yang tertarik  berinvestasi  mengembangkan peternakan sapi skala besar di kawasan Meratus — HST, Kalimantan Selatan.

Budi Satrya mengungkap hal itu menjawab awak media ini, Kamis (6/6/2024). Ia dikontak terkait masih besarnya atau tingginya ketergantungan pasokan sapi luar daerah ke HST menjelang hari hari besar keagamaan.

Bacaan Lainnya

“Terkait investasi, sampai saat ini belum ada investor yang tertarik untuk melakukan pengembangan sapi di HST, dan masih dilaksanakan oleh pelaku pelaku internal saja,” ujarnya.

Bukankah lahan di kawasan Meratus cukup tersedia. Sangat mungkin untuk pengembangan ternak sapi skala besar, sehingga    saatnya nanti bisa mengurangi  ketergantungan pasokan sapi ke HST? Budi Satrya tak menampik dan menjawab begini.

“Menurut informasi dari dokter hewan kami, bahwa untuk  pengembangan ternak sapi skala besar di HST, khususnya kawasan Meratus, masih belum diminati. Pertimbangannya resiko, antara lain akses dan keamanan ternak itu sendiri,” jelasnya.

Kepala Dispertan itu menyebut, memang saat hari hari besar keagamaan seperti Idul Adha,  biasanya akan ada peningkatan permintaan sapi. Terutama dari masyarakat yang berkelompok seperti instansi atau pun handil.

“Secara umum masyarakat yang bergabung ke dalam grup handil dan lain lain selalu mencari sapi yang sesuai kemampuan finansial organisasinya. Kisaran  dagingnya antara 100 — 200 kg/ekor,” urainya.

Di Kabupaten HST sendiri, sebut Budi, umumnya sapi yang ada berjenis Simental, Limosin, PO dan Brahma. Kisaran dagingnya lebih dari 200 kg/ekor. Karena itu,  para pedagang sapi banyak mengadakan (memasok, Red) sapi dari Sulawesi mau pun Pulau Bali sesuai  kebutuhan kelompok masyarakat.

Secara terpisah, salah satu pemilik kandang di Desa Benua  Binjai, Kecamatan Barabai, Abdul Thalib mengaku setiap tahun menjelang hari Idul Adha, bulan Maulid dan Ramadhan (Idul Fitri) selalu mendatangkan sapi dari Sulawesi melalui Kaltim.

“Tahun lalu, Ulun mendatangkan sapi kurban 100 ekor lebih, dan tahun ini (Idul Adha 1445 H, Red) Insya Allah ratusan lebih jua,” ujar Adul — sapaan karibnya — seraya menyebut, puluhan pedagang  lainnya  di HST pun rata rata memasok sapi dari Sulawesi dan Kupang (NTT) melalui pelabuhan Samarinda, Kaltim.**(JJD)

Pos terkait