Kaltimku.id, PPU – Keberadaan taman depan kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) menarik banyak minat masyarakat untuk berkunjung. Padahal, sepanduk larangan memasuki area taman terpasang di beberapa titik.
Meski sudah rampung pada Februari 2021, taman depan kantor bupati memang belum resmi dibuka, karena masih dalam masa pemeliharaan oleh kontraktor hingga Agustus mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Kasatpol-PP Kabupaten PPU, Muhtar mengatakan pihaknya terus melakukan pengawasan bagi para pengunjung yang banyak datang saat akhir pekan maupun hari libur nasional. Fasilitas bermain anak menjadi lokasi favorit warga saat berada di taman.
“Kami sudah sering menghalau pengunjung dan meminta masyarakat tidak beraktivitas di taman. Tapi ya namanya masyarakat ya kadang tidak selalu diindahkan,” katanya, Jumat (28/5/2021).
Diakuinya, hal itu masih sebatas imbauan dan tidak ada penindakan terkait larangan berkumpul guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19. Dengan fasilitas bagi semua usia, keberadaan taman depan kantor bupati menjadi tempat rekreasi paling diminati warga PPU saat ini.
Tingginya minat warga hingga menyebabkan keramaian dikhawatirkan berdampak terhadap peningkatan kasus Covid. Penindakan terhadap pelanggar penerapan protokol kesehatan belum dilakukan akibat peraturan bupati (Perbup) tengah direvisi.
“Penindakan pelanggaran (prokes) itu ada di Satgas Covid-19. Selama ini kami hanya meminta masyarakat mematuhi penerapan prokes, terutama saat keramaian,” pungkas Muhtar.
Sebelumnya, Bupati PPU Abdul Gofur Mas’ud (AGM) meminta masyarakat bersabar dan tidak mengunjungi taman sebelum resmi dibuka. Hal itu untuk meminimalisir resiko penyebaran Covid-19, terutama saat masyarakat ramai berkunjung ke taman.
“Taman itu memang dibangun untuk fasilitas umum agar pemerintah lebih dekat dengan masyarakatnya. Tapi mohon masyarakat bersabar dulu, setelah resmi dibuka untuk umum. Ya satu sampai empat bulan ke depan,” ujar AGM, panggilan karib Abdul Gafur Mas’ud saat dikonfirmasi pada awal April lalu.*(adv)
Editor: Herry T BS
