Kaltimku.id, MALINAU – Bupati Kabupaten Malinau Wempi W Mawa, sangat mendukung Lomba Cipta Karya Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Malinau. Lomba tersebut berlangsung di Balai Diklat Pemda Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Karena itu Bupati meminta kepada Dinas terkait untuk terus intens berkoordinasi dengan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) yang berada di desa agar dapat mengakomodir segala hal untuk memberikan dukungan.
Perlombaan yang sudah digelar kesekian kalinya ini menghasilkan inovasi-inovasi baru yang sangat bermanfaat untuk masyarakat.
Dalam pembukaan Lomba Teknologi Tepat Guna tersebut, Bupati Malinau Wempi W Mawa ditemani wakilnya Jakaria, Sekda Ernes Silvanus, para Kepala OPD terkait, jajaran Camat dan para Kepala Desa di kawasan perkotaan, perwakilan BUMN, perwakilan BUMD, Direktur Politeknik Malinau, Pengurus Posyantek Desa maupun para inovator lomba TTG.
“Terlebih kepada pengembangan inovasi Teknologi Tepat Guna. Karena pada saatnya, jika suatu teknologi sudah dikenal maka kewajiban Pemerintah Daerah-lah untuk mempublikasikannya kepada masyarakat,” ucapnya dalam Pembukaan Teknologi Tepat Guna Kabupaten Malinau Tahun 2022, Selasa (7/6/2022).
Bupati menambahkan, publikasi atau memasarkan hasil teknologi inovasi dari inovator sangatlah penting. Sehingga pilihan teknologi alat tersebut dapat dimaksimalkan dimulai memperkenalkannya pada masyarakat setempat.
“Jadi, jika suatu alat atau teknologi yang diciptakan itu belum booming pada masyarakat sekitar kita sendiri, maka dipastikan akan sulit pula booming di tempat masyarakat yang lain,” katanya.
“Oleh sebab itu, teknologi yang kita ciptakan harus mampu kita yakinkan dulu penggunaannya di kalangan masyarakat kita sendiri,” sarannya.
Menurut Bupati, jika sudah maksimal penggunaan teknologi yang diciptakan pada masyarakat kita sendiri, maka dengan sendirinya keunggulan alat tersebut dapat mudah dipromosikan ke tempat lainnya.
Bupati berpesan, teknologi yang diciptakan oleh inovator juga harus bernilai dan harganya pun terjangkau serta memiliki manfaat optimal tanpa harus di promosikan kembali oleh inovator.
“Artinya, jika suatu teknologi itu memang tepat guna dan dapat diterima oleh industri pasaran, maka dengan sendirinya teknologi itu dapat menjadi pilihan masyarakat,” jelas Bupati Wempi W Mawa.*