Kaltimku.id, PASER – Sempat dua hari (6-7/5/2021), Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) menyandang status zona oranye. Namun, Sabtu (8/5/2021), wilayah Tana Grogot itu kembali lagi ke zona merah atau dengan risiko sangat tinggi terkonfirmasi kasus Covid-19.
Kembalinya predikat zona merah di wilayah Bupati Fahmi Fadli dan Wabup Syarifah Masitah Assegaf ini, sama dengan 8 kabupaten/kota lainnya di wilayah Kaltim yang juga terkonfirmasi kasus Covid-19.
Pada Kamis (6/5/2021) terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten paser berjumlah 3.919 kasus, bertambah 4 orang, sembuh 3.789, bertambah 18 orang, meninggal dunia 85 orang.
Jumat (7/5/2021), jumlah terkonfirmasi 3.924 kasus, bertambah 6 orang, pasien sembuh 3.793, bertambah 4 orang dan meninggal dunia 85 orang.
Namun pada Sabtu, wilayah yang bertetangga dengan daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 menjadi 3.942 kasus, setelah bertambah 18 kasus, pasien sembuh 3.804, setelah bertambah 11 orang dan meninggal dunia 86 orang, bertambah 1 orang di hari yang sama.
Hanya dua hari status zona oranye “terhapus” oleh Satuan Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan kembali lagi ke risiko yang terbilang sangat tinggi.
Kondisi ini bisa dikatakan berbeda dengan Kabupaten PPU. Di wilayah Bupati Abdul Gafur Mas’ud dan Wabup Hamdam ini, status zona oranye masih berlangsung hingga akhir pekan ini. Daerah calon Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia ini menyandang predikat risiko sedang sejak 27 April 2021 lalu atau sudah lebih dari 2 minggu.
Sementara, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) masih berstatus zona kuning hingga kini. Di wilayah Bupati Bonifasius Belawan Geh dan Yohanes Avun ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 392, dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 368 orang, serta meninggal dunia 7 orang.*