Covid-19, SKK Migas Terus Penuhi 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD

Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Dengan sangat berhati-hati, penuh tanggung jawab dan disiplin penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat pada masa pandemi Covid-19, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), berupaya keras terus memenuhi pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 milyar standar kaki kubik per hari (BSCPD) di tahun 2030 mendatang.

Hampir setahun lalu,  Medco E&P Natuna Ltd. (Medco) menajak pemboran sumur Eksplorasi West Belut-1, di wilayah kerja Blok B South Natuna Sea, Kepulauan Riau. SKK Migas memberikan apresiasi atas kerja keras KKKS tersebut, mengingat kegiatan investasi ini tetap dilakukan pada saat pandemi Covid-19 dan menurunnya harga minyak.

Bacaan Lainnya

Pada tahun lalu, Medco juga telah melakukan beberapa pengeboran Sumur Eksplorasi yaitu Sumur Bronang-2, Kaci-2 dan Terubuk-5. Semua kegiatan pemboran itu dilakukan di wilayah kerja Blok B South Natuna Sea, Kepulauan Riau.

Kala itu, Sumur Kaci-2 berhasil mengalirkan gas kering berkualitas tinggi dengan hasil uji sebesar 13 MMSCFD dari 2 zona DST. Medco juga berhasil merampungkan pengeboran sumur eksplorasi Bronang-2 dengan total hasil uji alir sebesar 45 MMSCFD dari 4 zona DST.

Medco juga berhasil menemukan tambahan sumber daya migas melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Terubuk-5. Dari ketiga hasil interval well testing, Sumur Deliniasi Terubuk-5 terbukti mengalirkan total gas sebesar 33 MMSCFD serta total minyak dan kondensat sebesar 3.300 BOPD dari 3 zona DST.

SKK Migas beserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bakal terus melakukan kegiatan eksplorasi dan seismik untuk meningkatkan cadangan migas baru di tahun 2021 ini.

Berdasarkan rencana kerja dan anggaran atau work program & budget (WP&B), SKK Migas memiliki rencana pengeboran sumur eksplorasi konvensional di 5 sumur WK Eksplorasi dan 36 sumur WK produksi. Selain itu rencana pengeboran non konvensional di 1 sumur WK Eksplorasi. Jadi, total pengeboran sumur eksplorasi di tahun ini ditargetkan mencapai 42 sumur.

Tahun 2021 ini, harga minyak dan efisiensi di industri hulu migas menyebabkan besaran penerimaan negara jauh melebihi ekspektasi, yaitu sebesar US$3,29 milyar atau 45,2 persen dari seluruh target penerimaan dalam APBN 2021 (full year) yang ditargetkan sebesar US$7,28 milyar.

Efisiensi yang dilakukan SKK Migas dan KKKS pada kuartal-I tahun 2021 berhasil menjadikan cost recovery/bbl sebesar US$11,88 per barrel oil equivalent (BOE), turun dari rata-rata cost recovery per barel pada kuartal-I tahun 2020 sebesar US$ 13,4 per BOE.

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, di hadapan media di Jakarta mengatakan, SKK Migas dan KKKS telah melakukan berbagai terobosan di lapangan, sehingga dapat menghasilkan tambahan efisiensi biaya di lapangan sebesar US$500 juta hingga US$ 600 juta pada kuartal-I tahun 2021

Pada tahun 2021 SKK Migas juga mengawal agar pelaksanaan komitmen pasti WK Jambi Merang terus berjalan.  Selain itu juga akan dilakukan survei seismik 2D vibroseis di Pulau Jawa sepanjang 1000 km yang didesain pertama kali khusus untuk eksplorasi potensi subvulcanic di Pulau Jawa.

Pada Bulan November 2021 nanti, terang Dwi Sutjipto, hasil reprocessing seismik 2D Jambi Merang yang diselesaikan tahun lalu juga akan tersedia untuk investor.

Untuk mencapai target rencana strategis jangka panjang disuport Bidang Dukungan Bisnis secara penuh dari aspek enabler SKK Migas Roles & Capabilities.*

Terkait dengan kinerja SKK Migas, pemerintah menyetujui paket insentif fiskal yang dibutuhkan industri hulu migas untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas. Paket insentif dan fasilitas perpajakan sebagai implementasi PP no 27 tahun 2017 pertama kali diberikan kepada operator Blok Mahakam, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Adanya pemberian insentif dan fasilitas perpajakan tersebut, maka 6 (enam) dari 9 (sembilan) jenis insentif yang diminta industri hulu migas, sudah mendapat persetujuan pemerintah. Pemberian paket insentif fiskal, diumumkan pemerintah pada acara Oil & Gas Investment Day di Jakarta.

Dengan kebijakan ini, PHM akan mengeksekusi proyek-proyek pengembangan yang tertunda, memaksimalkan pemulihan sumber daya, dan menjamin kelangsungan bisnis dan operasi Blok Mahakam hingga akhir kontrak pada tahun 2037.*

Pos terkait