Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Tak seperti tengah malam biasanya, kawasan Jalan MT Haryono, Balikpapan Selatan dipenuhi puluhan pemuda yang berdiri melihat ke arah rumah warga dan di depan alat berat milik Fahreza.
Ternyata Anggota DPD KNPI Kota Balikpapan dan pemuda sekitar Kampung Dam datang bergerombol karena mendengar terjadi miss komunikasi antara Dirut PT Fahreza Dengan Kabid (Kepala Bidang) Pengairan DPU.
Menurut Dirut PT Fahreza, dirinya sudah meminta izin untuk membongkar salah satu tempat usaha modif mobil yang ada di MT Haryono. Namun Kabid SDA mendapatkan WhatSapp dari sang owner bahwa tempatnya dibongkar sebagian tanpa izin. Akhirnya Sebagai Penanggung jawab dari pemerintah kota “Bang Jen” panggilan akrab Kabid SDA DPU Kota Balikpapan meminta Fahreza menyelesaikan dulu drainase dan jembatan yang sudah ia bongkar.
Namun Cahyadi tetap berkeras ingin membongkar jembatan milik warga lainnya.
Hal tersebut akhirnya mendapat respons dari warga sekitar dan Ketua KNPI Balikpapan yg akhirnya membawa puluhan pemuda ke daerah MT Haryono.
Warga dan pemuda sempat berdiri di depan alat berat agar alat berat tersebut tidak melakukan pembongkaran sampai si pemilik ruko atau rumah memberikan izin dan minimal ada di lokasi saat pembongkaran.
Situasi alot ini berlangsung dari pukul 23.00 sampai kurang lebih 03.00 WITA subuh tadi. Dan akhirnya didapati kesepakatan, bahwa tidak akan dilakukan pembongkaran lagi tanpa izin Dari Dinas PU dan warga yang memiliki jembatan.
Sebagai warga sekitar Dam, Andrie Afrizal Saputra yang juga ketua KNPI mengingatkan agar Fahreza selalu mendengarkan arahan dari Dinas PU Kota Balikpapan dan juga MK Sebagai pengawas. “Jangan sampai kejadian seperti Ruko MsGlow terulang kembali, kasihan masyarakat yang merasakan dampaknya,” tutup andre.***