Kaltimku.id, KANDANGAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perdagangan (Disdag), hari-hari ini menggencarkan operasi pasar (OP) minyak goreng (migor) dan gula pasir (gusir). OP di sejumlah wilayah ini guna menstabilkan harga migor dan gusir yang masih tinggi di pasar tradisional.
“Operasi pasar ini kita lakukan agar masyarakat bisa mendapatkan Migor dan Gusir dengan harga yang lebih murah. Kita harapkan melalui OP ini harga dua bahan pokok itu bisa stabil di pasaran,” ujar Kabid Bina Perdagangan Disdag HSS, Amelia Budiarti, seperti dikutip dari situs hulusungaiselatan.kab.go.id, Selasa, 25 Januari 2022.
Dia menyebut, OP pertama sudah dilakukan di Kantor Desa Teluk Labak, Kecamatan Daha Utara, HSS, Senin (24/1/2022). Lantas hari ini, 25 Januari 2022, OP di kawasan pegunungan di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, dan terakhir Rabu, 26 Januari 2022 di Desa Kayu Abang, Kecamatan Angkinang, HSS.
Pemerintah melalui Kemendag seperti diketahui menetapkan harga migor Rp14.000 per liter untuk semua merek. Tapi, harga Migor di pasaran masih berkisar Rp19 – 20 ribu per liter, termasuk harga Gusir yang juga berada di kisaran Rp14.000 per kilo.
Berkaitan itu, sebut dia, Disdag HSS bekerjasama dengan Disdag Provinsi Kalsel menggelar OP tiga hari di tiga titik wilayah. OP ini pun terlaksana dengan menggandeng distributor PT Sime Darby Oils (SDO) yang menyediakan sebanyak 2.400 liter (2,4 ton) Migor dan Gusir.
“Kita harapkan, dengan harga yang terjangkau masyarakat ini, bisa menekan harga di pasaran. Setidaknya, kita berharap harga minyak goreng bisa berada di kisaran Rp14.000/liter sesuai ketentuan, dan gula pasir Rp12.500/kg,” katanya lagi.
Kegiatan OP di Teluk Labak — salah satu desa di daerah berawa-rawa — itu disambut gembira warga sekitar. Antrean panjang pun terlihat saat OP ini dibuka. Lantaran itu pula panitia memberlakukan prokes dan menyiapkan perlengkapan penunjang seperti tempat cuci tangan, sabun, dan handsanitizer.
Masyarakat pun sebelum bertransaksi juga wajib menunjukkan bukti telah divaksinasi. Setelah itu, mereka baru bisa melakukan pembelian Migor maksimal 2 liter per orang, dan gusir dibatasi juga 2 kg per orang.
Lantas Kades Teluk Labak sendiri, Irfansyah, merasa berterimakasih dan bersyukur. “Kegiatan ini sangat membantu sekali terhadap warga ulun, karena harganya miring sekali dibanding harga pasaran,” ujarnya sambil tersenyum.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)