Kaltimku.id, BARABAI — Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) merasa optimis harga jual minyak goreng (migor) di pasar tradisional akan stabil Rp14.000 per liter pada akhir Januari 2022.
“Saat ini harganya memang relatif masih tinggi antara Rp19-20 ribu per liter. Tapi, saya optimis dengan berbagai upaya yang telah dan terus kita lakukan, harganya akan stabil Rp14.000 per liter pada akhir Januari ini,” ucap Kepala Disdag HST, H Sahruli kepada awak media ini, Kamis (27/1/2022).
Keoptimisan Pak Ruli — sapaan akrab Kadisdag HST — ini terkait adanya toleransi waktu yang diberikan oleh Kadisdag Provinsi Kalsel. Artinya, sejak pemerintah menurunkan harga Migor pada 19 Januari, maka semua kabupaten/kota diminta untuk menstabilkan harganya sampai 31 Januari 2022.
Menurut Ruli, upaya menurunkan harga Migor di pasar tradisional ini tak semudah seperti di ritel-ritel modern. Kalau di ritel modern atau supermarket itu hanya ada satu distributor, sehingga ketika terjadi penurunan harga, maka langsung saja harganya bisa menyesuaikan.
Beda dengan di pasar tradisional. Ia menyebut, ada banyak tahapan atau mata rantai yang harus dilalui baru sampai ke pengecer. Misalnya, pengecer itu mengambil barang dalam jumlah banyak dari para sales atau distributor dan setiap pengambilan harus bayar dimuka atau kontan.
“Banyaknya tahapan atau lika liku itu, maka diperlukan proses waktu menstabilkan harganya. Tapi, karena ada batasan waktu dari Kadisdag Kalsel, kita pun harus berupaya menstabilkannya,” timpal Pak Ruli.
Bagaimana dengan OP (operasi pasar) dan pasar murah yang sudah digencarkan daerah lain di Kalsel? Kadisdag HST yang satu ini hanya tersenyum dan tertawa kecil.
Begini, ceritanya, jauh sebelum pemerintah menurunkan harga Migor Rp14.000 per liter untuk semua merek, Disdag HST sudah giat menggeber OP dan pasar murah, dengan melibatkan UMKM.
“Kita menggeber Pasar Murah, OP dan bazar UMKM dimulai sejak 15 Desember 2021 sampai 15 Januari 2022. Ada 13 titik Pasar Murah dan OP yang kita lakukan di seluruh (11) kecamatan di wilayah HST ini,” urainya.
Barang kebutuhan pokok yang digelar pun bukan Migor semata. Tapi, barang jenis lain seperti beras, gula pasir, bawang merah, bawang putih, termasuk juga gas LPG 3 kg. “Setiap gelaran kita selalu disambut masyarakat dengan antusias, terlebih kita juga ikut memberdayakan UMKM,” katanya.
Terkait penurunan harga Migor ini, pihaknya pun sudah menggelar OP di lapangan Dwi Warna Barabai, 23 Januari 2022. OP Migor yang menyediakan 200 kotak kartun a 12 liter atau 2.400 liter itu pun habis dalam sekejap, dan Bupati HST sendiri, H Aulia Oktafiandi yang datang ke lokasi tak sempat melihat lantaran area OP sudah kosong.
Menurut dia, dari rangkaian Pasar Murah dan OP yang terjadwal itu, maka ia optimis harga Migor ini akan stabil. Terlebih, sejumlah petugasnya juga giat melakukan inspeksi ke pasar pasar, termasuk memberikan pemahaman kepada para pelaku pasar sendiri.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)