DPRD Kaltim Apresiasi Komitmen Warga Adat Dayak Berkontribusi di IKN

Kaltimku.id, SAMARINDA — Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Samsun mengapresiasi komitmen warga paguyuban adat Dayak Kenyah yang ikut berkontribusi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan membangun Kaltim sebagai penyangga utama.

“Beberapa waktu lalu Saya sempat hadir saat pembukaan Mubes IV Paguyuban Dayak Kenyah dan bertemu dengan tokoh-tokoh Dayak di sana, menariknya ada beberapa hal yang diulas bersama keluarga Dayak itu, salah satunya terkait pembangunan di Kaltim dan kontribusi di IKN,” ungkap Samsun di Samarinda, Minggu.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, pada intinya, warga Kaltim sudah memiliki semua potensi untuk pembangunan daerah, tentunya mereka ingin terlibat secara aktif, agar dilibatkan oleh otorita, bahkan dirinya sempat berdiskusi dengan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna Asnawati.

Menurutnya, keinginan warga adat Dayak  tersebut merupakan momen yang tepat untuk menyampaikan beberapa hal terkait masa depan Kaltim mempersiapkan diri menyongsong IKN.

“Kita mendukung gagasan yang disampaikan keluarga besar Adat Dayak itu, untuk dilibatkan dalam pembangunan IKN diberikan kesempatan untuk berkontribusi,” ucapnya.

Samsun menyadari sepenuhnya bahwa SDM lokal harus ditingkatkan, kemudian warga Kaltim harus menyelaraskan juga  dengan kebutuhan SDM yang ada di IKN.

Sementara itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Asnawati menyatakan, bahwa keinginan warga lokal terlibat di IKN cukup bagus.

 “Ini penting karena seperti tadi saya sampaikan pembangunan IKN itu akan berbasis juga pada kebudayaan lokal sehingga apa yang dilakukan melalui Mubes ini pasti akan banyak manfaatnya,” ujar Myrna.

Ia menjelaskan, salah satu yang dilakukan Otorita IKN lakukan dan persiapkan adalah rancangan regulasi untuk pengakuan perlindungan dan pemajuan kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Menurutnya, itu adalah bagian dari upaya untuk memberikan peluang kepada masyarakat adat dan pengetahuan tradisional yang ada.

“Cluster industri memang sudah ada di dalam perencanaan, namun memang belum dalam waktu dekat karena diperlukan proses. Prinsipnya, partisipasi masyarakat akan menjadi penting di dalam pembangunan IKN,” kata Myrna.***

Pos terkait