DPRD Samarinda Cari Solusi Lahan Pemakaman yang Makin Sedikit dan Komersialisasi yang Semakin Meningkat

Samarinda, Kaltimku.id – Kota Samarinda merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di pulau Kalimantan. Pada tahun 2024, tercatat sekitar 881.225 jiwa dengan wilayah seluas 783 km². Dinamika penduduk pun terus terjadi,    tak hanya dari pendatang, termasuk dari angka kelahiran dan kematian.

Namun, jumlah lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Samarinda semakin sedikit. Ibu Kota Kaltim mengalami krisis lahan pemakaman. Di tambah saat ini mulai banyak komersialisasi pemakaman oleh pihak swasta.

Bacaan Lainnya

DPRD Kota Samarinda bersama Pemerintah Kota Samarinda kemudian mencari solusi. Mencari lahan baru untuk pemakaman, hingga pengelolaan yang terpadu atas TPU di Kota Tepian. Agar masyarakat tak lagi bingung untuk mencari TPU jika ada warga yang berpulang.

Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda Aris Mulyanata menjelaskan, pihak Pemkot Samarinda melalui Dinas Perkim sebetulnya telah menyiapkan 2 lahan baru untuk pemakaman. Namun belum terpublikasi.

“Pemkot samarinda sudah menyiapkan lahan di beberapa kecamatan. Cuma belum terpublikasi. Dan karena belum ada organisasi yang memang mengatur pemakaman umum di Kota Samarinda,” katanya kepada media, Rabu, 19 Februari 2025.

Aris menyebutkan terdapat 2 lahan pemakaman umum yang diproyeksikan menjadi TPU yang dikelola oleh pemerintah. Keduanya terletak di daerah Samarinda Utara.

Ke depan, Aris bersama Pansus I dan dan Komisi I DPRD Samarinda akan merekomendasikan kepada bagian organisasi Pemkot Samarinda untuk mengadakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pemakaman umum.

“Karena hari ini belum ada UPTD yang mengatur pemakaman umum di Kota Samarinda,” tambahnya.

Melihat krisis lahan pemakaman dan meningkatnya komersialisasi pemakaman, menurut Aris pemerintah harus hadir memberikan solusi. Sebab sesuai Permendagri, pemerintah daerah wajib menyediakan lahan TPU. Termasuk mengelolanya dengan baik.

“Tempatnya juga harus representatif, akses ke sana juga diperhatikan, kondisi jalan sampai penerangannya. Realisasinya nanti akan dibahas di pansus,” pungkasnya.

Pos terkait