DPRD Samarinda Kawal Ekspansi Varian Niaga, Pastikan Proyek Sesuai Regulasi dan Berjalan Tepat Waktu

Samarinda, Kaltimku.id – Perusahaan Varian Niaga semakin agresif dalam memperluas lini bisnisnya. Setelah sukses di sektor perdagangan dan industri, perusahaan ini kini merambah ke bidang peternakan dengan rencana pembangunan pabrik ayam petelur berskala besar.

Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi hingga 1 juta butir telur per hari, menjadikannya salah satu fasilitas produksi telur terbesar di Kalimantan Timur.

Bacaan Lainnya

Langkah ekspansi ini dinilai sebagai strategi yang tepat dalam menjawab tingginya permintaan telur di pasar lokal maupun nasional. Tak hanya itu, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk penciptaan lapangan kerja baru serta peningkatan kesejahteraan peternak dan pelaku usaha terkait.

Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, mengonfirmasi bahwa proyek ini telah mencapai tahap penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2024, yang menjadi langkah awal dalam merealisasikan pabrik ayam petelur ini.

“Sudah ada MoU tahun ini. Saya tadi hanya memastikan kapan proyek ini mulai berjalan. Untuk tahap pembangunan, sepertinya baru bisa dimulai sekitar tahun 2026 karena skala proyek ini cukup besar dan membutuhkan persiapan yang matang,” ujar Iswandi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, lokasi pembangunan pabrik ayam petelur ini kemungkinan besar berada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Meski demikian, keputusan final mengenai lokasi masih dalam tahap pematangan.

Saat ini, Varian Niaga sudah memiliki fasilitas peternakan di Penajam Paser Utara (PPU), namun belum memiliki kandang lain di luar wilayah tersebut. Dengan ekspansi ke Kukar, perusahaan ini berpotensi memperluas jangkauan distribusinya dan memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Timur.

Dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta butir telur per hari, proyek ini diyakini dapat memenuhi kebutuhan telur dalam skala besar, mengurangi ketergantungan impor dari daerah lain, dan bahkan membuka peluang ekspor ke provinsi lain di Indonesia.

Pembangunan pabrik ayam petelur dalam skala besar tentu bukan perkara mudah. Proyek ini membutuhkan investasi yang sangat besar, terutama untuk pembangunan infrastruktur, penyediaan bibit unggas, sistem pakan, manajemen produksi, hingga distribusi hasil produksi.

Menurut Iswandi, investasi dalam proyek ini didukung oleh para investor yang telah diyakinkan oleh pihak Varian Niaga mengenai potensi dan prospek bisnis peternakan ini.

“Investor sudah ada, tetapi yang menarik investor adalah pihak Varian Niaga sendiri. Mereka yang meyakinkan bahwa proyek ini layak untuk dikembangkan,” singkatnya.***

Pos terkait