DPRD Samarinda Kawal Ketat Program Zero Tambang, Komitmen Jangka Panjang Atasi Banjir

Samarinda, Kaltimku.id – Pemerintah Kota Samarinda mendapat dukungan penuh dari kalangan legislatif terhadap kebijakan strategis bertajuk Zero Tambang, yakni penghentian total aktivitas pertambangan di dalam wilayah kota. Kebijakan ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menyelamatkan lingkungan dan mengurangi risiko banjir yang selama ini menjadi masalah tahunan.

Sekretaris Komisi I DPRD Samarinda, Ronald Lonteng, menyebut keputusan tersebut sebagai langkah progresif dan visioner yang patut dikawal bersama. Menurutnya, inisiatif ini harus menjadi titik balik dalam perbaikan tata ruang dan perlindungan lingkungan hidup.

Bacaan Lainnya
Ronald Lonteng

“Zero Tambang adalah kebijakan visioner yang harus kita kawal bersama. Tujuan utamanya jelas, yakni memulihkan fungsi lingkungan dan mengurangi risiko banjir yang tiap tahun menghantui warga Samarinda,” tegas Ronald.

Ia menekankan bahwa lubang-lubang bekas galian tambang yang tidak direklamasi justru memperburuk kondisi lingkungan. Lubang-lubang itu tidak hanya memperlambat aliran drainase, tapi juga menjadi tempat penampungan air yang berbahaya, terutama saat hujan deras.

Ronald menyatakan, upaya Pemkot harus didukung melalui langkah konkret DPRD, mulai dari penguatan regulasi hingga pengawasan di lapangan. Ia menyarankan agar kebijakan ini tidak berhenti pada tingkat retorika, tetapi benar-benar terealisasi dalam bentuk rehabilitasi lahan eks tambang.

Terkait resistensi dari perusahaan tambang, Ronald menilai tak ada alasan untuk terkejut. Ia mengingatkan bahwa wacana penghentian tambang sudah bergulir sejak lama. Dengan demikian, perusahaan semestinya sudah mempersiapkan strategi adaptif.

“Program ini bukan datang secara tiba-tiba. Sudah ada sosialisasi dari lama. Jadi, perusahaan wajib siap dan mulai menjalankan kewajiban lingkungan mereka,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengusulkan pembentukan tim pengawas lintas sektor yang melibatkan DPRD, Pemkot, akademisi, dan masyarakat sipil untuk memantau pelaksanaan kebijakan Zero Tambang.

Ronald menyatakan optimisme bahwa jika konsistensi dalam pelaksanaan terus dijaga, Samarinda dapat menjadi percontohan kota yang berhasil melakukan transisi dari kota tambang menuju kota hijau yang berketahanan iklim.*

Pos terkait