Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Bambang Edyono merupakan tokoh pemuda di eranya. Pria yang selalu tampil elegant dan familiar, itu adalah ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 1987-1992 saat masih berkantor di kawasan Gunung Pasir Kota Balikpapan.
Lebih dua jam media ini bincang-bincang dengan Bambang Edyono, MA, MK3, mantan Dirut (Direktur Utama) RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo, Jumat (15/9/2022) di Kedai Nam Min Kampung Timur, Jl. Indrakila, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kecamatan Balikpapan Utara.
Memasuki usia 70 dr Bambang masih kelihatan sehat, segar dan bugar. Menurutnya hidup ini harus dijalani dengan santai sehingga dapat menikmati kehidupan hingga usia manula. Serta jaga kesehatan dengan makanan yang teratur dan olah raga santai, seperti rutinitas jogging hingga sirkulasi darah mengalir normal.
“Jalani hidup dengan santai, masalah rezeki Allah yang mengatur. Serta olah raga yang teratur sesuai dengan usia,” imbuh dr Bambang yang purna tugas sebagai Dirut RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo tahun 2015 ini.
Ditanya capaian yang memuaskan saat menjadi Ketua KNPI Kota Balikpapan, ia menjawab penuh semangat. Saat itu misi utama KNPI adalah mencari lapangan pekerjaan bagi generasi muda. Hasilnya dapat menyalurkan tenaga kerja muda di beberapa perusahaan seperti PT. ITCI dan PT. Inne Donghwa yang merupakan Pabrik Triplek.
“Sebagai Ketua KNPI target saya adalah menciptakan lapangan pekerjaan bagi pemuda, untuk disalurkan ke perusahaan-perusahan. Tujuan ini salah satunya memperdayakan pemuda dan mengurangi pengangguran,” tegas dr Bambang yang meraih gelar MA (Magister Administrasi) di negaranya Ratu Elizabeth, Inggris ini.
Untuk mengisi kegiatan di hari tua, dr Bambang mendirikan suatu perusahaan di bidang kesehatan, yakni Klinik AMC (Aesculap Medical Center), yang terletak di Jl. Indra Kila (Strat 3) No. 17 Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.
Menurutnya, perusahaan ini buat mainan mengisi hari tua dan merekrut ratusan karyawan, 90% melayani karyawan pihak perusahaan. Sisanya melayani masyarakat umum khususnya warga sekitar, secara gratis.
“Klinik ini 90% melayani karyawan perusahaan, selebihnya warga sekitar yang memerlukan bantuan kesehatan secara gratis,” tegas dr Bambang yang dikenal low profile ini. *
Jurnalis: edy