ENI MUARA BAKAU, PERUSAHAAN MIGAS NEGERI ITALIA YANG BERKOMITMEN TINGGI BERDAYAKAN MASYARAKAT DAERAH OPERASIONALNYA

Kaltimku.id – MEMBANGUN negeri tidak hanya bisa dilakukan dari pemerintahan saja, namun dunia usaha apapun, termasuk kegiatan Hulu Minyak dan Gas (Migas). Ya, kegiatan hulu migas menjadi salah satu penyumbang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), untuk itu keberlangsungan operasional dan produksinya harus benar-benar dijaga. Pada sisi yang lain masyarakat di wilayah operasional kegiatan hulu migas memiliki harapan besar tersendiri terhadap keberadaan industri hulu migas melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, yang seringkali tidak sesuai dengan implementasi kebijakan perusahaan maupun pemerintah. Perselisihan pun kerap terjadi dalam berbagai aksi massa yang berakibat terganggunya aktivitas eksploitasi dan produksi hulu migas.

Masyarakat daerah yang berpotensi migas, baik di provinsi Kalimantan maupun Sulawesi senantiasa berharap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang melakukan kegiatan eksploitasi migas, tak mengabaikan kewajibannya melalui CSR atau tanggung jawab sosial (TJS) untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkesinambungan dan memberikan efek berganda atau multiplier effect. Karena, salah satu tujuan mulia dari TJS di hulu migas adalah pemberdayaan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Harus diakui pelaksanaan TJS dengan melibatkan masyarakat prosesnya lebih panjang dibandingkan hanya memberi bantuan. Meski prosesnya akan berjalan lama, tetapi akhirnya masyarakat akan terbiasa. Ya, program TJS KKKS harus memberi manfaat jangka pendek maupun panjang bagi masyarakat sekitar wilayah operasi migas. Masyarakat diharapkan bisa mengembangkan dan merawat sendiri apa yang telah diberikan oleh KKKS, sehingga pada saat para KKKS telah meninggalkan daerah operasinya, masyarakat setempat bisa mandiri.

Seperti halnya yang telah dilakukan oleh PT Eni Muara Bakau. Eni Muara Bakau yang merupakan perusahaan milik pemerintah Italia terbesar, dan mulai beroperasi di Indonesia sejak 2000. Aktivitas produksinya dikonsentrasikan di Pulau Kalimantan di Blok Sanga-Sanga PSC. Eni memiliki participating interest di delapan lokasi di dua cekungan minyak Kutai dan Tarakan. Aktivitas eksploitasi Eni difokuskan di lepas pantai atau laut dalam Kalimantan Timur.

Hebatnya, Eni Muara Bakau tak hanya mengeruk hasil dari daerah operasionalnya. Perusahaan Negeri yang terkenal dengan makanan khasnya, Pizza, ini tetap berkomitmen tinggi dengan TJS, baik di ranah pertanian, pendidikan dan UMKM. Seperti Kelompok Joglo Tani Kolong Langit di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang menjadi binaan Eni Muara Bakau. Kelompok tersebut sudah dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat terutama di bidang pertanian.

Sehingga, tak bisa dipungkiri dengan adanya pertanian ini bisa meningkatkan mata pencaharian warga lokal melalui program pertanian terpadu dan menciptakan komunitas mandiri pangan, di mana Eni memberikan bantuan bibit tanaman, peralatan nelayan lokal, pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama putra-putri daerah, agar bisa lebih mengembangkan sayap usaha mereka. Eni juga mengalokasikan CSR untuk pendidikan, Lingkungan dan Kebudayaan dan lainnya.

Masyarakat tak berharap yang muluk-muluk. Masyarakat hanya berharap semua KKKS yang mengambil hasil bumi dan kekayaan alam di wilayah berpotensi migas, bisa bersinergi dengan masyarakat baik di ring I, II dan III. Pengakuan Muhtadin selaku Ketua Kelompok Joglo Tani, bahwa Eni Muara Bakau benar-benar telah memberi mereka pancing, bukan ikan sehingga mereka semakin berkembang dan mandiri. Dengan hamparan tanah dan lahan yang sangat luas membentang bisa dimanfaatkan untuk berkebun dan pertanian, apalagi mereka sudah mendapatkan bantuan dari Eni Muara Bakau.

Kepedulian dan tanggung jawab sosial Eni Muara Bakau terhadap warga dalam mengembangkan kapasitas diri mereka, agar bisa lebih maju, mandiri dan berkesinambungan demi terciptanya kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang memang patut diacungi jempol!* (Herry Trunajaya BS)

Pos terkait