Gedung SMPN 1 dan Rumah Dinas Sekcam Segah Dijadikan Ruang Isoter

Kaltimku.id, BERAU – Beberapa daerah di Kalimantan Timur (Kaltim), perlahan mempersiapkan ruang/tempat isolasi terpusat (isoter) untuk pasien-pasien yang terserang virus Corona. Kali ini, giliran Kabupaten Berau yang mempersiapkan isoter tersebut.

Di wilayah Bupati Sri Juniarsih dan Wabup Gamalis ini, gedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 dan Rumah Dinas Sekretaris Kecamatan (Sekcam), sementara ini dipersiapkan untuk ruang isoter di kawasan Kecamatan Segah.

Bacaan Lainnya

“Untuk kapasitas, di gedung SMP itu bisa menampung untuk 10 orang. Sedangkan di Rumah Dinas Sekretaris Kecamatan bisa untuk 8 orang,” terang Kepala Puskesmas Tepian Buah Muhd Aras dan perwakilan Camat Segah.

Menurut Muhd Aras, dibangunnya isoter karena saat ini ruang-ruang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Rivai, maupun Rumah Sakit Darurat Covid-19 tidak terus menerus tersedia, lantaran kasus terkonfirmasi terus meningkat.

Sehingga, jika ada kasus terkonfirmasi Covid-19 di kawasan Segah, namun tidak ada ruang di rumah sakit, ruang isoter dapat dimanfaatkan untuk menjalani perawatan sementara. Perawatan di ruang isoter.

“Sambil menunggu, kita beri perawatan sementara dulu di isoter. Itu juga dengan pengawasan ketat dari pihak Puskesmas Tepian Buah,” katanya.

Sedangkan Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono, saat melakukan kunjungan kerja ke Polsek Segah mengingatkan, agar penanganan Covid-19 benar-benar dilakukan secara maksimal. Sebab, per 21 Agustus 2021, Kecamatan Segah masih berada dalam zona merah dengan 61 kasus positif Covid-19 yang saat ini sedang dirawat.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Kapolres Anggoro Wicaksono yang juga membagikan paket sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 dan melakukan pengecekan ruang isoter di Segah.

Serbuan virus Corona di wilayah Kabupaten Berau selama setahun lebih mencapai 11.339 kasus, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 10.168 orang dan meninggal dunia berjumlah 337 orang. Sedangkan pasien yang masih dalam perawatan lebih dari 800 orang.*

Pos terkait