Kaltimku.id, SAMARINDA – Dari 10 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sembilan wilayah lainnya tidak ada tambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, kecuali hanya Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang ketambahan kasus tersebut.
Dengan bertambahnya 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wabup Kasmidi Bulang itu, jumlahnya menjadi 21.936 kasus selama dalam kurun waktu hampir 26 bulan ini.
Kesembuhan pasien dan kasus kematian tidak ada tambahan, sehingga jumlah keduanya 21.455 orang yang dinyatakan sembuh dan 472 orang meninggal dunia selama lebih dari 2 tahun virus Covid-19 meraja, khususnya di wilayah Kutim.
Sedangkan pasien yang menjalani perawatan/isolasi di Kabupaten Kutim tercatat berjumlah 9 orang.
Sementara itu, menurut Infografis Satuan Tugas (Satgas) Covid-19/Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui instagram resminya pertanggal 16 Mei 2022, “Benua Etam” hanya ketambahan 1 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, yakni di Kabupaten Kutim, sehingga jumlah seluruhnya menjadi 206.286 kasus.
Selain itu ada ketambahan 5 kesembuhan pasien yang datang dari wialyah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), 1 orang dan Kota Balikpapan serta Kota Bontang, masing-masing 2 orang sembuh.
Sehingga jumlahnya di 10 kabupaten/kota selama ini menjadi 200.531 orang yang dinyatakan sembuh, setelah bertambah 5 orang sembuh.
Untuk kasus kematian, wilayah Kaltim juga tidak ada tambahan, sehingga jumlahnya tidak berubah, yakni 5.712 orang meninggal dunia.
Hingga melewati pekan kedua pada bulan Mei 2002 ini, tercatat ada 8 kabupaten/kota yang bergabung di zona kuning alias daerah dengan risiko rendah Covid-19.
Delapan wilayah yang di zona kuning adalah Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kabupaten Berau, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kabupaten Paser/Tanah Grogot dan Kabupaten Kutai Timur.
Sementara itu, wilayah Bupati Bonifasius Belawan Geh dan Wabup Yohanes Avun dan Wali Kota Andi Harun dan Wawali Rusmadi, yakni Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kota Samarinda, berkumpul di zona hijau atau daerah yang tidak ada kasus Covid-19.*
