Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Hingga akan memasuki bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi, harga Lombok di Pasar Sepinggan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur (Kaltim), masih betah dengan harga 100 ribu rupiah lebih.
“Kalau yang ini beda harganya, Om,” jawab Ibu penjual ketika ditanya harga cabai segar sembari menunjukan dagangan cabainya yang sudah dibersihkan alias tidak ada tangkainya lagi bertumpuk di sebuah wadah dari anyaman bambu.
Ini, sambung si pedagang, harganya 125 ribu rupiah sekilo. Sedangkan Lombok yang belum dibersihkan atau masih bertangkai harganya 110 ribu rupiah. “Kalau yang ini 110 ribu, Om,” terangnya membedakan harga cabai yang sudah bersih dan belum.
Disinggung soal harga yang msih bertahan dengan kisaran 100 ribu keatas, si pedagang tidak bisa menjelaskan secara pasti. Alasannya, waktu membeli dengan penyalur harganya sudah memang tinggi.
“Jadi, sulit kita mau menjual dibawah seratus, Om. Belinya sudah mahal,” tangkis penjual ketika disinggung masih mahalnya harga cabai.
Kalau bawang merah, timpal si Ibu, harganya turun naik. Kadang 30 sampai 40 ribu rupiah. Sementara, untuk bawang putih antara 28 hingga 30 ribu rupiah perkilonya. “Tidak beli gula merah Om. Ini gula aren loh, Om,” sergahnya, memutus pembicaraan.
Sementara, Ibu-ibu pembeli lain memprediksi, harga Lombok dalam waktu dekat ini kecil kemugkinan harganya akan turun. Pasalnya, tidak terlalu lama lagi sudah masuk bulan puasa, dan menjelang lebaran.
“Yaaah, mudah-mudahan nanti harga Lombok bisa turun,” harap salah seorang Ema yang berniat memebli cabai. Namun, celotehya dibalas cibiran oleh rekan disebelahnya.*