Harga Migor Masih Tinggi, Pedagang Tuding Distributor di HST Mainkan Harga?

Kaltimku.id, BARABAI — Harga minyak goreng (migor) di pasar tradisional di Pehuluan Kalimantan Selatan (Kalsel) masih tetap tinggi. Tidak stabil, dan tak ada seorang pun pedagang yang menjual migor kemasan satu harga Rp14.000 per liter sesuai ketetapan pemerintah.

Pemerintah melalui Permendag No. 06/2022 seperti diketahui sudah menetapkan HET (harga eceran tertinggi) minyak goreng per 1 Februari 2022. HET untuk migor curah Rp11.500 per liter, kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan kemasan premium Rp14.000 per liter.

Bacaan Lainnya

Namun, empat hari pasca HET itu, pantauan media ini di pasar tradisional Jumahat Bagambir, Bamban Utara (HSS), Jumat (4/2/2022) menyimpulkan, rata-rata pedagang Sembako dari Barabai (HST) menjual migor kemasan di atas k HET. Harganya bervariasi mulai Rp16, 17, 18 dan Rp19 ribu per liter tergantung mereknya.

Syahrum sedang melayani pembeli

Apa tidak ada migor yang harganya Rp14.000 per liter? “Oh, barangnya nang kadada (tidak ada) di distributor. Karena itu, kami tetap menjualnya segitu lantaran harga pengambilan dari distributor juga tinggi,” ucap Syahrum dan istrinya, pedagang Sembako dari Barabai.

Syahrum lalu bercerita. Ia mengaku pernah dapat mengambil migor harga Rp14.000 per liter dari distributor di HST. Tapi, barangnya sangat terbatas dan distributor mau melayani pengambilan kalau bercampur dengan migor kemasan bermerek yang harganya dibandrol Rp16 — 17 ribu per liter.

Syahrum dan bininya sangat ingin mendapatkan migor kemasan satu harga dengan jumlah banyak, agar masyarakat tidak terbebani dengan harga tinggi. Namun, karena barangnya terbatas, maka dia mau tak mau harus membeli migor di atas HET.

Pedagang lainnya juga mengaku belum pernah mendapatkan migor kemasan satu harga. “Kami tidak tahu, apa ini memang ada semacam permainan harga dari distributor atau tidak. Yang pasti, distributor sepertinya belum memiliki pasokan yang cukup terkait migor kemasan satu harga,” ucap pedagang itu sambil melayani pembeli.

Sebelumnya atau persisnya 28 Januari 2022, sejumlah distributor migor berbagai merek di Kota Barabai menyatakan siap mengawal dan mengamankan kebijakan pemerintah menetapkan migor kemasan satu harga pada akhir Januari 2022. Pernyataan itu dibacakan mereka di hadapan para petugas Dinas Perdagangan (Disdag) HST yang sidak tematik untuk menstabilkan harga.

Persoalannya sekarang, harga migor kemasan di pasar tradisional masih belum stabil atau tetap tinggi. Mungkinkah ini ada semacam permainan harga yang dimainkan oleh sejumlah oknum distributor seperti yang disebut pedagang itu?

Kepala Dinss Perdagangan HST sendiri, H Syahruli ketika dihubungi terpisah Jumat siang, 4 Februari 2022, belum ingin mengomentari tudingan semacam itu. Namun, ia menyebut sudah berusaha maksimal menstabilkan harga migor di HST yang menjadi pusat bisnis “Banua Anam” Kalsel ini.

“Kami jajaran Disdag HST sudah berusaha keras menstabilkan harga migor ini. Saya harap kondisi ini turut diteduhkah dengan berita dan informasi yang berimbang,” tulis Syahruli seraya menimpali HST demikian juga daerah lainnya di Kalsel boleh jadi menghadapi situasi yang tidak jauh berbeda.*

(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)

Pos terkait