Haul Pertama Guru Kapuh HSS Tiga Malam, Jamaah Luar Daerah Dianjurkan Pilih Jalur Khusus

Kaltimku.id, KANDANGAN — Satu tahun wafatnya KH. Muhammad Riduan bin Baseri atau lebih dikenal Guru Kapuh diperingati selama 3 malam, 28 — 30 Juli 2022, di Komplek Pemakaman (Kubah) almarhum di Desa Kapuh, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan.

Peringatan satu tahun kematian atau “haul” pertama Guru Kapuh ini mendapat perhatian banyak jamaah. Tak hanya para habaib, ulama, umara di HSS, melainkan jamaah dari berbagai kabupaten dan kota di Kalsel, termasuk dari Kalteng, Kaltim dan Kaltara.

Bacaan Lainnya

Lantaran itu, Panpel mengelar acara haul Guru Kapuh ini selama 3 malam dengan jamaah tertentu. Hari Kamis malam, 28 Juli 2022, misalnya, haulan di kubah TGH (Tuan Guru Haji) itu diikuti ribuan jamaah dari berbagai penjuru desa dan kota di HSS.

“Di antara ribuan jamaah itu, hadir pula Bupati HSS H Achmad Fikry dan Ny Hj Isnaniah Achmad Fikry, Wabup HSS dan Ny Syamsuri Arsyad, unsur Forkopimda HSS, Ketua DPRD HSS, para habaib, ulama, dan relawan,” tulis akun fesbuk Diskominfo HSS seperti dikutip awak media ini, Jumat (29/7/2022).

Lantas haulan Jumat malam, 29 Juli 2022, khusus untuk keluarga almarhum. “Puncak haulan untuk jamaah umum kita lakukan Sabtu malam, 30 Juli 2022, mulai pukul 20.30 WITA,” ungkap Guru Sukran dan Ustadz Fauzan, dua keluarga Guru Kapuh seperti dikutip media ini dari koranbanjar.net.

Ustadz Fauzan yang putra Guru Kapuh menyebut, seluruh warga HSS diberi kesempatan duluan menghadiri haulan Kamis malam, agar haulan puncaknya Sabtu malam nanti, 30 Juli 2022, panitia bisa melayani tamu tamu Abah Guru Kapuh dari luar daerah dengan baik.

“Kami akan berusaha dan ingin memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para jamaah Abah Guru Kapuh yang datang dari luar daerah,” ujar Fauzan.

Fauzan pun menyebut, ada beberapa rute atau jalur khusus jalan yang dianjurkan dilalui para jamaah luar daerah. Rute rute ini dimaksudkan untuk menghindari kemacetan lalu lintas menuju lokasi haul.

Pertama, jamaah dari Kaltara, Kaltim, Tabalong, Balangan, HST dan sekitarnya bisa langsung melewati jalur Trans Kalimantan sampai ke Kandangan Kota.

Lantas jamaah dari Kotabaru dan Tanah Bumbu silakan memakai jalur Loksado hingga sampai di Kandangan. Jamaah dari Kalteng (Buntok, Ampah, Muara Teweh dan sekitar), Kelua, dan HSU disarankan melalui jalur Alabio — Nagara.

Jamaah lainnya dari Kalteng (Kapuas dan sekitar), Banjarmasin, Barito Kuala (Batola) dianjurkan bisa jalur Margasari. Sedang jamaah dari Tanah Laut, Sungai Danau, Banjarbaru, Martapura, silakan memasuki arah jalur Kota Kandangan.

Namun, sebelum sampai di Mapolres HSS atau masih di seputar bundaran Tugu Ketupat, para jamaah selanjutnya diarahkan para relawan menuju lokasi haul di Desa Kapuh.

TGH Muhammad Riduan bin Baseri atau Guru Kapuh seperti diketahui meninggal 11 Agustus 2021 pada usia 55 tahun. Almarhum dikenal sebagai salah satu sosok ulama kharismatik dan panutan ummat di Kalimantan Selatan.

Lantaran itu, makam Guru Kapuh yang semasa hidupnya pernah menjadi Ketua MUI HSS, Pimpinan, Pengasuh dan pengajar MT Al Hidayah, Ponpes Minhajul Abidin, Ponpes Ibnu Athaillah dan Ponpes Al Baladul Amin di Desa Kapuh, Kecamatan Simpur, HSS, itu selalu ramai diziarahi ummat.

Tak cuma jamaah atau masyarakat biasa yang ziarah ke Kubah Guru Kapuh. Da’i kondang UAS (Ustadz Abdul Somad) dari Pekanbaru, Riau, pun tercatat pernah ziarah dan mengirim doa doa untuk almarhum saat ia Safari Dakwah di HSS, Kalsel.*

Penulis: JJD, Wartawan Senior Kalimantan

Pos terkait