Kaltimku.id, PPU – Sampah, menjadi salah satu masalah di masyarakat. Penanganan sampah secara tidak tepat, bakal berdampak buruk. Selain mencemari lingkungan, kebiasaan warga membuang sampah di sembarang tempat juga akan berakibat pada kesehatan masyarakat itu sendiri.
Adalah Masrani, Lurah Jenebora Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) ini memiliki program dan berhasil menangani limbah sampah.
Bahkan atas keberhasilanya itu, ia mendapat penghargaan peduli lingkungan dari Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud (AGM) yang diserahkan pada HUT PPU ke 19 2021.
“Sampah ini menarik karena orang jarang peduli dengan sampah,” ujarnya, Sabtu (20/3/2021).
Disebutkan, letak geografis wilayah kelurahan Jenebora yang berada di pesisir menjadi alasan warga membuang sampah di laut yang berada bawah rumah panggung. Kebiasaan warga ini terus dilakukan hingga terjadi penumpukan sampah.
Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya tempat pembuangan sementara (TPS), hingga kendaraan pengangkut sampah. Berbekal pengetahuan terkait pengelolaan sampah se-PPU, Masrani berinisiatif mensosialisasikan dan mengajak warga bergotong royong menangani sampah.
“Mungkin sejak berdirinya kelurahan Jenebora, sampah itu tidak pernah dikelola. Memang sampah ini berasal dari warga sini, kalau dari laut jarang,” ungkap mantan Kabid Pengelolaan Sampah di Dinas Lingkungan Hidup ini.
Program penanganan sampah dimulai sejak tiga bulan terakhir. Tumpukan sampah di kolong rumah warga di bersihkan. Ratusan ton sampah buangan warga selama puluhan tahun berhasil diangkat.
Sampah dari kolong rumah warga kemudian dikeringkan. Selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan sampah sementara.
“Alhamdulillah usaha kami juga dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup yang menyediakan armada pengangkutan dua kali dalam seminggu,” jelasnya.
Jadwal pembuangan sampah ke TPS pun diatur. Masyarakat yang membuang sampah diberi waktu mulai jam 4 sore hingga jam 9 pagi di hari berikutnya. Sanksi administratif disiapkan bagi pelanggar. Hal itu untuk menjaga komitmen agar warga disiplin dalam menjaga lingkungan.
Tidak berhenti sampai disitu, pasca berhasil menangani sampah Masrani pun mendatangi perusahaan di wilayah kerja Jenebora. Ia meminta sumbangsih perusahaan berupa drum sebagai upaya berkelanjutan penanganan sampah. Nantinya, tempat sampah dari drum ditempatkan di titik-titik ideal.
“Saya butuh dua ribu drum. Dengan jumlah itu saya kira masalah sampah di kelurahan Jenebora akan tertangani,” tutup Masrani.*(adv)