Heboh di Hilir Sungai Amandit HSS, Wanita Muda Dilaporkan Hilang Tenggelam dan Belum Ditemukan

Jurnalis: JJD

 

Bacaan Lainnya

Kaltimku.id, KANDANGAN —  Heboh musibah orang tenggelam merebak di hilir Sungai Amandit,  Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel. Korbannya ialah wanita muda, Herlinawati (35), yang dilaporkan hilang tenggelam pada Jumat pagi (22/3/2024) dan belum ditemukan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS, Kusairi ketika dikonfirmasi  Jumat malam, membenarkan adanya orang tenggelam atau lamas.  “Sampai saat ini korban masih belum ditemukan,” ujarnya menjawab konfirmasi media ini sekitar pukul 21.30 WITA.

Pak Kusai — sapaan karibnya — menyebut, korban orang hilang lamas itu bernama Herlinawati. Umur 35 tahun, dengan alamat  Desa Lungau, RT. 01, RW. 01, Kec. Kandangan, Kab. HSS, Kalsel.

Musibah orang tenggelam itu dilaporkan ke BPBD HSS sekitar pukul 10.00 pagi.  Kronologinya, sebut Pak  Kusai, yang bersangkutan (Herlinawati) awalnya ingin mencuci pakaian di batang atau sungai yang ada lanting (rakit) dan jamban keluarga dari susunan batang pohon bambu itu.

“Nah, saat didatangi anaknya, ternyata korban atau ibunya sudah tidak ada lagi. Sedang tumpukan cucian pakaian dan sandal yang bersangkutan masih ada di batang,”  urai Pak Kusai.

Raibnya sosok ibu muda yang diduga tenggelam terbawa arus  itu sontak menghebohkan warga Lungau, HSS dan sekitar. Mereka bahu membahu coba melakukan upaya pencarian, termasuk  melaporkan ke aparat desa dan seterusnya ke BPBD HSS.

Menyikapi laporan itu, BPBD HSS  langsung menerjunkan TRC (Tim Reaksi Cepat)  ke lokasi. Mereka terjun dengan peralatan lengkap melakukan  pencarian korban bersama TNI, Polri,  para relawan dan masyarakat.

“BPBD HSS berpartisipasi melakukan pencarian korban  tenggelam di Desa Lungau dan sekitarnya. Sedang informasi terakhir malam ini korban belum ditemukan,” pungkasnya.

Sejauh informasi yang dihimpun media ini,  belum ada saksi yang melihat persis korban tenggelam terseret arus. Hanya saja,  istri dari lelaki Harni itu disebut para nitizen tidak pandai “bekunyung” alias berenang.

“Kemungkinan korban terpeleset di titian saat hendak turun ke batang. Bisa jadi, titian atau pijakannya licin, hingga tercebur dan tenggelam,”  dikutip media ini dari komentar nitizen  pada akun grup fesbuk.***

Pos terkait