Kaltimku.id, BARABAI — Pemotongan hewan qurban berkaitan Hari Raya Idul Adha 1444 H masih berlangsung di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Bupati H Aulia Oktafiandi sendiri dan keluarga memotong tiga ekor sapi di tiga lokasi berbeda.
Pemotongan sapi qurban Bupati Aulia dan keluarga disebut Kabag Kesra Setkab HST, H Akhmadi, dilakukan pada Kamis, 29 Juni 2023, seusai shalat Ied. Bupati sendiri dan jajaran Pemkab HST shalat Ied di lapangan Dwi Warna, Barabai.
“Pemotongan pertama jam 10.00-an di Desa Mahela, Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS). Jam 11.00-an di Desa Taras Padang, Kec. Labuan Amas Selatan (LAS), dan jam 12.00-an di Haruyan Seberang, Kec. Haruyan,” ujar Akhmadi seraya menyebut, pendistribusian daging qurban Bupati HST ini untuk warga desa masing masing.
Tak cuma Bupati Aulia dan “Abuyanya” (abah) H Syaiful Rasyid saja. Akhmadi dan keluarganya di Banua Budi, Pandawan, juga “menjagal” seekor sapi, termasuk Kapolres AKBP Jimmy Kurniawan dan jajaran Polres HST.
“Nah, Ulun belum tahu lagi data pastinya. Yang pasti, Pak Kapolres memotong satu ekor sapi,” tulis Kasubsi PDIM Humas Polres HST, Aipda M. Husaini sesaat sebelum perayaan Idul Qurban 1444 H.
Pemotongan hewan qurban di atas, belum termasuk sejumlah hewan qurban dari sebagian warga HST yang merayakan Idul Adha hari Rabu, 28 Juni 2023.
DPC Muhammadiyah HST, misalnya, “menjagal” 11 ekor sapi di Barabai, dan hari Kamis (29/6/2023) memotong 2 ekor lagi di Desa Patikalain, Hantakan. Belum lagi hewan qurban di beberapa Ponpes dan desa desa seperti di Mundar, Tabudarat Hulu, Pamangkih, dan di Kota Barabai sendiri.
Di bagian lain, Abdul Thalib penjual sekaligus merangkap tukang potong hewan di Banua Binjai, Barabai, masih melakukan pemotongan hewan qurban. Terhitung sejak hari Rabu (28/6/2023) sampai hari Sabtu, 1 Juli 2023.
“Jumlah sapi yang Ulun (saya) potong saja ada 40 ekor. Hari Rabu itu 4 ekor sapi, hari Kamis 16 ekor, hari Jumat 14 ekor, dan sisanya hari Sabtu,” ujar Adul kepada awak media ini.
Adul melakukan “penjagalan” hewan qurban tak sendirian. Ia dibantu puluhan pekerja seperti adiknya Abdul Sani, anaknya Riffan, dan Irul yang masing masing bertugas sebagai “kepala ahuy” (kepala kerja) di beberapa lokasi pemotongan.
Adul sendiri memang hanya satu dari puluhan penjual hewan qurban di wilayah HST. Rata rata punya stok 80 — 100 ekor per kandang.
Sebagian di antara penjual itu pun merangkap sebagai “penjagal” hewan yang masuk qurbanan seperti sapi, kambing dan domba alias biri biri. Silakan, Bismillahi Allahu Akbar!***
Jurnalis: JJD