Insiden Berdarah Lagi di HST, Anak 28 Tahun Habisi Abah Tiri, Motifnya Diduga Karena Sakit Hati?

Jurnalis – Julakku Julak Dillah

BARABAI, KALTIMKU.ID — Astaga! Tragedi berdarah kembali di Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel. Kali ini,  anak berusia 28 tahun nekad menghabisi abah tirinya Suh (50), di bilangan Rasak, Desa Gambah, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST, Jumat (31/1/2025) sore.

Bacaan Lainnya

Korban Suh adalah warga Desa Belanti, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan. Korban tewas di TKP dengan luka luka mengenaskan di sekujur tubuh akibat timpasan parang anak tirinya, Sy, secara membabi buta.

Tersangka pelakunya sendiri, Sy, warga  Desa Gambah, RT. 02, RW. 01, Kecamatan Barabai, Kabupaten HST,  langsung berserah diri ke Polsek HST. Kini, pemuda Sy sudah diamankan Polisi untuk proses hukum lebih lanjut.

Informasi awak media ini menyebut, insiden berdarah ini terjadi sekitar pukul 15.45 WITA. TKP-nya di warung salah satu penjual bakso di bilangan Rasak, Desa Gambah, RT. 02, RW. 01, Kecamatan Barabai, HST.

Cerita singkatnya begini. Korban Suh mulanya datang ke rumah anak tirinya Sy di Desa Gambah, Kecamatan Barabai, HST.  Ia mencari keberadaan istrinya (tak disebut identitasnya — Red) atau mama kandung dari tersangka Sy.

Namun, kehadiran korban tak disambut  bersahabat oleh Sy. Cekcok pun terjadi. “Bila tak suka sama mamaku antar ke rumah, jangan ikam pukuli terus,” tulis Abdurrahim Ahmad, pemilik akun FB lewat postingannya seperti menirukan amarah Sy.

Lalu Suh kena tebasan parang di tangan dan disuruh lari. Korban pun lari minta tolong di warung  pedagang bakso. Tapi, berhasil dikejar  oleh tersangka pelaku yang menebaskan parang berulang kali hingga korban roboh bersimbah darah dan meninggal di tempat.

Secara terpisah, Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon melalui Kasi Humas, Iptu Akhmad Priadi membenarkan insiden  itu. “Intinya, kejadian ini sudah ditangani Polres HST dan  termasuk tersangkanya juga sudah diamankan,” ujar Iptu Priadi.

Apa benar motif tersangka pelaku melakukan perbuatan itu lantaran sakit hati?  “Begini, terduga pelakunya kan masih dalam proses pemeriksaan dan nanti akan kita beritahukan,” ucapnya.

Geger insiden berdarah di Desa Gambah, Kecamatan Barabai  ini adalah kali kedua dalam 4 hari terakhir di HST. Sebelumnya, Kepala SD 02 Mantaas, Kecamatan LAU, BI (49), juga tewas dianiaya berat oleh tersangka MA (25), di Desa Banua Kupang, Kecamatan LAU, pada Senin malam, 27 Januari 2005.

Terkait tersangka penganiaya di Banua Kupang yang sempat kabur,  Priadi menyatakan sudah berhasil ditangkap Polisi. ‘Alhamdulillah, tersangka sudah kita amankan, dan sekarang ia  masih menjalani pemeriksaan,” jelasnya ke  media ini.*** (JJD)

Pos terkait