MAKKAH, Kaltimku.id — Para jamaah calon haji (JCH) Indonesia — khususnya jamaah Embarkasi Banjarmasin (BDJ) — disebut dokter H Meldy Muzada Elfa perlu memerhatikan dua hal terkait aktivitas ibadah di Masjidil Haram, Makkah.
“Pertama, suhu Kota Makkah sekarang ini ekstrem. Mencapai kisaran 45-46 derajat celcius di siang hari,” tulis dokter Meldy yang kini menjalankan tugas di Sektor Khusus Masjidil Haram Daerah Kerja (Daker) Makkah.
Kedua, terminal yang dipakai Embarkasi BDJ. Terminalnya ada di Syib Amir. Jaraknya dari terminal ke Masjidil Haram kurang lebih 750 meter dan harus melewati terik matahari.
“Nah, dari dua faktor ini, maka jamaah haji akan terpapar sinar matahari jika siang hari, sehingga akan menimbulkan resiko,” ucap dokter spesialis penyakit dalam (Sp. PD) dan lansia dari RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel, itu.
Resiko tersebut sebut Meldy, antara lain heat stroke atau serangan panas, dehidrasi, kelelahan, disorientasi sampai kebingungan pada lansia (delirium).
Bagaimana cara menghindari berbagai resiko tersebut? Dokter Meldy yang asli juriat Palajau — Pandawan, HST, itu memberikan tips antara lain seperti ini.
Pakailah alat pelindung diri seperti kaca mata hitam, payung, topi (jangan dipakai kalau laki laki sedang ihram), sandal dan masker (juga jangan dipakai jika sedang ihram).
Semprotkan air ke daerah yang terpapar panas setiap saat (wajah, leher, tangan). Sering atau perbanyak minum air putih tanpa menunggu haus.
Khusus bagi jamaah lansia (lanjut usia) dengan gangguan jalan, sebaiknya dari terminal menggunakan jasa kursi roda.
Dokter Meldy pun mencatat ada sebelas kasus kesehatan jamaah yang terjadi saat di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah.
1. Pingsan secara tiba-tiba. Ini karena kelelahan, kurang cairan atau tekanan darah turun mendadak.
2. Radang sendi lutut akut pada penderita pengapuran tulang pada lutut.
3. Sesak nafas karena gagal jantung atau pun penyakit paru kronik.
4. Serangan asma
5. Tekanan darah tinggi
6. Gula darah tinggi
7. Serangan, maaf serta mual dan muntah-muntah.
8. Jatuh (sering saat di eskalator) yang menyebabkan patah tulang/fraktur.
9. Luka karena terjepit eskalator, terkena kursi roda, dan terkena benda tajam
10. Delirium akut pada lansia (kebingungan mendadak).
11. Serangan jantung.
Terkait sebelas kasus kesehatan di atas, maka dr. Meldy Muzada Elfa, Sp. PD, KGer, FINASIM pun menghendaki agar saran dan masukannya diperhatikan. Sehingga resiko kesehatan jamaah bisa lebih aman.
Dokter Meldy bertugas sebagai Pelaksana Penanggulangan Kritis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) Sektor Khusus Masjidil Haram, Daerah Kerja (Daker) Makkah. Ia bertugas sejak 18 Mei 2024 dan akan berakhir 6 Juli 2024.**(JJD)