Kaltimku.id, BARABAI – Jembatan Sungai Kapuh — Barikin di ruas jalan raya Trans Kalimantan kian memprihatinkan. Malah terancam runtuh bila tidak cepat ditangani dan dilakukan perbaikan secara total atau menyeluruh.
“Saya ikut prihatin melihat jembatan Kapuh – Barikin. Saya berharap kepada Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Kalimantan untuk secepatnya memperbaiki jembatan tersebut,” ucap anggota DPRD Kalsel, Athaillah Hasbi.
Bicara dengan awak media ini, Sabtu (25/12/2021, wakil rakyat Kalsel yang mewilayahi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), itu prihatin karena hampir satu tahun pasca dihantam banjir besar, jembatan Kapuh – Barikin ambrol opritnya dan hanya ditambal cor semen.
Lantaran itu, ia sangat berharap cepat diperbaiki. Buatkan adanya jembatan sementara (darurat) untuk lalu lintas angkutan dan jangan menggunakan jalan kabupaten sebagai jalan alternatif.
Persoalan ini, sebut anggota Komisi IV DPRD Kalsel Bidang Kesra itu akan segera ia bawa dan koordinasikan dengan kawan kawan di Komisi III yang memang membidangi infrastruktur.
“Tidak hanya jembatan Kapuh – Barikin saja. Jembatan Sungai Rangas – Pantai Hambawang pun di ruas jalan yang sama juga menuntut perhatian perbaikan,” tulis Athaillah via pesan WA.
Kenapa jembatan Sungai Rangas? Politikus Partai Golkar ini menyebut kondisi badan jembatan juga anjlok dan posisinya langsung tikungan dan bahkan telah banyak memakan korban lalu lintas.
“Sekali lagi, jembatan Sungai Rangas dan Kapuh sudah satu tahun ambrol. Perlu perhatian dan perbaikan dari Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Kalimantan,” pungkasnya seraya menyebut jika diperbaiki tahun 2022 diharapkan ada jembatan sementara yang kokoh dan kuat, dan jangan menggunakan jalan kabupaten karena akan hancur dan membebani APBD kabupaten.
Jembatan Kapuh – Barikin seperti diketahui bolong akibat diterjang banjir besar 14 Januari 2021. Kerusakan jembatan di jalur satu-satunya angkutan barang dan orang dari dan ke Kaltim – Kalteng – Kalsel itu sudah dilaporkan oleh wakil rakyat Kalsel, Rifqinizami Karsayuda saat hearing Komisi V DPR RI dengan Kementerian PUPR di Jakarta.
Sayangnya, penanganan perbaikan dengan permanen belum terlihat. Kalau pun ada hanya perbaikan tambal sulam dengan cor-coran semen oleh sekelompok masyarakat sambil meminta sumbangan sukarela ke setiap sopir angkutan.
Namun, upaya perbaikan seadanya itu kontras dan berbanding terbalik dengan muatan truk-truk trailer angkutan semen yang selalu lewat dengan muatan antara 40 – 60 ton. Lantaran itu, cepat atau lambat jembatan Kapuh – Barikin terancam ambruk atau runtuh total seiring datangnya musim hujan hari-hari mendatang.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)