BALIKPAPAN- Jurnalis Kota Minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dan SKK Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) Mancing Bersama dalam gelaran Press Gathering. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua belah pihak.
Press Gathering yang diisi dengan pemaparan materi tentang minyak dan gas serta kegiatan Mancing Bersama yang diadakan di kawasan kolam pemancingan Graha Indah, Balikpapan Utara, Kamis (30/9/2021).
“Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan hubungan Kerja sama antara SKK Migas dengan para jurnalis,” kata Staf Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Kalsul, Faizal Abdi.
Tahun 2021, ujar Faizal, adalah tahun yang cukup menantang bagi industri minyak dan gas bumi (migas). Walau demikian, dirinya berharap tahun ini dapat menjadi tahun pembuktian ketangguhan industri hulu migas dalam mempertahankan produksi migas.
Faizal pun menyampaikan bahwa ada empat strategi utama yang perlu dilakukan dan diupayakan oleh seluruh pelaku industri hulu migas dalam mencapai target tahun 2030.
“Pertama, mempertahankan level produksi saat ini melalui optimasi produksi pada lapangan eksisting. Melalui manajemen yang baik, pelaksanaan program kerja yang agresif, masif serta efektif dan efisien, transisi Wilayah Kerja alih kelola secara cepat dan efektif, serta reaktivasi lapangan tidak berproduksi, menjadi kunci untuk menahan laju penurunan produksi alamiah di berbagai lapangan migas dengan kondisi mature/brownfield,” urainya.
Upaya yang kedua, lanjutnya, melalui transformasi contingent resources menjadi produksi melalui pengawasan dan pengendalian yang baik terhadap pelaksanaan rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui hingga percepatan monetisasi lapangan-lapangan yang belum dikembangkan.
“Selain itu, diperlukan pula perhatian khusus untuk pengembangan migas non-konvensional di Indonesia,” tambahnya.
Ketiga, percepatan penerapan pemroduksian tahap lanjut baik secondary maupun tertiary recovery yang diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi tambahan produksi minyak bumi nasional.
“Untuk mewujudkan cita-cita di tahun 2030, maka beberapa proyek EOR harus segera direncanakan dan dieksekusi. Pemerintah juga mendorong KKKS untuk menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam pengembangan dan penerapan EOR,” tambah Faizal.
Upaya keempat adalah peningkatan dan percepatan eksplorasi. Hal tersebut menjadi strategi yang tidak kalah penting dalam upaya peningkatan produksi migas nasional.
“Pemerintah akan senantiasa mendorong peningkatan kegiatan akuisisi dan kualitas data migas secara terintegrasi sehingga dapat menunjang kegiatan eksplorasi dan investasi hulu migas di Indonesia,” imbuh Faizal.
Selain itu, Pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) di wilayah terbuka serta keterbukaan akses data hulu migas juga menjadi salah satu upaya kunci untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi hulu migas di Indonesia.
Kegiatan cukup menarik karena dikemas dengan berbagai permainan di sela-sela penyampaian materi, dan yang terakhir tentu kegiatan memancing menjadi kegiatan yang ditunggu oleh para jurnalis.
“Semoga dengan kegiatan ini semakin menumbuhkan Kerjasama yang positif antara kedua belah pihak,” tandas Amir Syarifuddin yang diamini rekan wartawan yang hadir dalam kegiatan tersebut.*