Kaltimku.id, BERAU – Dalam sepekan ini penambahan warga yang terpapar Covid-19 di wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), cenderung terus merangkak naik. Kenaikannya bisa dibilang rata-rata 100 orang lebih yang terserang virus Corona dalam sehari.
Dengan terus bertambahnya kasus terkonfirmasi Covid-19 di wilayah Bupati Sri Juniarsih dan Wabup Gamalis ini, jumlahnya dalam setahun lebih nyaris menembus angka 7 ribu kusus, tepatnya 6.906 kasus.
Pada Rabu (21/7/21), tambahannya lebih dari 100 yaitu 142 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang baru. Selama itu, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 5.571, setelah bertambah 32 pasien sembuh, dan kasus kematian bertambah 2 orang, sehingga menjadi 151 orang.
Sedangkan untuk pasien yang masih dalam perwatan berjumlah 1.180 lebih. Kondisi seeperti serakang ini membuat siapaun merasa prihatin. Pasalnya, hampir setiap hari suara sirine mobil jenazah mendengung mengantarkan korban ke pemakaman.
Berbagai upaya terus dan terus dilakukan pemerintah, TNI-Polri bersama unsur terkait lainnya agar serbuan virus Corona bisa dihambat/ditekan atau mungkin dihentikan, agar seluruh masyrakat bisa tenang beraktifitas kembali untuk mencari rejeki masing-masing.
Seiring masih ganasnya Covid-19, sehingga menjadikan dampak Pemberlakukan Pembatasan Kegitan Masyarakat (PPKM) Level 4, Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Berau membagikan bantuan sosial untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sebanyak 1.120 paket dibagikan untuk seluruh UMKM, termasuk pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Tepian Teratai Jalan Pulau Derawan, Tanjung Redeb. “Hari ini Forkopimda bersama-sama berbagi kepada pelaku UMKM. Hal ini dilakukan sebagai rasa empati kita kepada para pelaku UMKM yang terdampak PPKM Level 4,” ujar Anggoro.
Bantuan Sembako ini juga dibagikan secara serentak di kawasan Jalan Ahmad Yani, Tanjung Redeb, Sambaliung, serta beberapa wilayah bagi para pedagang yang terdampak.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih menjelaskan, sebagian para pedagang mengikuti arahan untuk berjualan hingga pukul 8 malam walau ada beberapa yang masih nakal. “Sebagian dari mereka sudah ikut aturan, walau ada beberapa yang masih bandel,” ungkapnya memaklumi.*