BALIKPAPAN, KALTIMKU.ID — Wajah-wajah ceria dan optimis mewarnai Lantai IV, Gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan di Jln. Piere Tendean, Gunung Pasir, Balikpapan Kota, Kamis (25/9/2025). Mereka adalah para murid Sekolah Tingkat Pertama (SLTP) yang akan berlomba dalam Membuat dan Membaca Pantun Tingkat Kota Balikpapan 2025.
Lomba yang diikuti 17 tim peserta, tiap tim terdiri dari 3 anggota atau sebanyak 51 murid, baik pria maupun wanita dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Kadisperpustakar) Kota Balikpapan Elvin Junaidi.
“Alhamdulillah sudah berani atau bernyali untuk ikut lomba ini. Yang tampil pasti sudad punya bekal, tak mungkin tiba-tiba hadir tanpa bekal pengetahuan yang didapat dari gemar membaca,” ujar Elvin Junaidi di hadapan peserta dan guru pembimbing.
Kecenderungan membaca di tingkat nasional, sebutnya, memang kurang menggembirakan. Indonesia berada diurutan 61 gemar membaca se dunia atau peringkat kedua dari bawah.
“Nah, kalau kita mau jadi pemimpin di masa depan? Maka, dengan kita membaca hari ini, besok akan menjadi pemimpin. Karena, tak bisa orang berjalan dengan pikiran sendiri, pasti haruslah sering membaca. Sekarang ini kecenderungan lebih banyak sekali yang kecanduan hp. Kalau dipake utk membaca, pasti akan luar biasa, dan berapa banyak buku yg dibaca setiap tahun. Maka sering-seringlah berkunjung ke perpustakaan, akan makin membuka dan memperkaya wawasan,” imbau Kadisperpustakar dan membuka secara resmi lomba.
Sebelumnya Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan Kartini menyebutkan, lomba bertujuan untuk melestarikan budaya pantun sebagai warisan bangsa. Melatih kemampuan berpikir kritis dan kerja sama.
“Lomba diikuti 17 tim, tiap tim terdiri 3 orang dimana SMPN 1 kirim 2 tim,” jelas Kartini yang didampingi panitia lainnya.
Seluruh peserta kemudian diberi waktu membuat tiga buah pantun dengan durasi 30 menit, dan setelahnya tampil di atas panggung untuk tim membacakan hasil karya mereka masing-masing.
Penilaian dewan juri, seluruh peserta tampil cukup bagus, baik dari segi karya pantun maupun saat membacakan pantun karya masing-masing peserta.
Akhirnya, ketiga juri memutuskan pemenang pertama diraih tim dari SMPN 1 dengan nilai 267, pemenang kedua SMPN HBICS dengan nilai 266 dan pemenang ketiga kembali diraih tim SMPN 1 dengan nilai 265. Selisih nilai memang sangat tipis. “Kami dewan juri sangat mengapresiasi seluruh peserta, baik yang meraih juara maupun yang belum,” ujar ketua juri Noorhayati, guru bahasa Indonesia SMAN 2 Kota Balikpapan.
Menurut panitia, hadiah akan diberikan kepada para pemenang pada bulan Oktober 2025. Sedangkan tim yang belum menjadi juara juga akan mendapatkan piagam penghargaan.*