Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Masyarakat diminta agar sadar akan bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD), selain Covid-19 yang mewabah sudah lebih dari dua tahun terakhir ini. Karena tingkat penyebaran DBD di Kota Balikpapan sudah masuk dalam level waspada.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang mengimbau penanganan penyebaran DBD diharapkan bukan hanya dilakukan oleh Pemkot saja, tapi oleh semua pihak, termasuk juga masyarakat.
Kasus DBD di Kota Balikpapan, kata Parlin, biasa disapa, menyebutkan hingga bulan September sudah mencapai 1000 kasus lebih dan dikhawatirkan akan terjadi peningkatan jika tidak dilakukan pencegahan secara preventif, agar supaya jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kasusnya di bulan ini saja jumlah sudah mencapai 1.033 kasus, kemungkinan akan terus naik, jika tidak ada upaya pencegahan secara preventif,” ujarnya Senin (3/10/2022). Parlin pun meminta agar masyarakat bisa lebih sadar akan kebersihan lingkungan sekitar, tidak terjadi adanya genangan air di kaleng-kaleng kosong, kalaupun ada sebaiknya dibuang.
Selain itu, dirinya meminta agar masyarkat wajib sadar, jika terjadi demam pada anak yang naik turun selama dua hari, agar segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit, agar segera mendapatkan pertolongan.
Parlin menyebutkan banyak kasus DBD karena masyarakat menyepelekan, menganggap demam biasa minum obat saja sudah cukup tanpa harus periksa ke dokter. Padahal deteksi dini bagi yang alami demam sangat diharuskan untuk mengetahui secara pasti, demam karena apa.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat dapat bersinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), karena dengan adanya kasus DBD yang tinggi, pastinya kebutuhan darah juga sangat tinggi.
Diharapkannya, harus dibangun kolaborasi antara masyarakat dengan pemerintah, agar laju penyebaran kasus DBD di Balikpapan bisa ditekan, sehingga tugas pemerintah dalam menanggulangi penyebaran DBD bisa lebih mudah.*