Kasus Terus Meningkat, Gedung Mess PKK PPU Diusulkan Jadi Pusat Isolasi Pasien Covid

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat

Kaltimku.id, PPU – Peningkatan kasus penyebaran coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur terus menunjukan angka signifikan. Hampir setiap hari, terjadi kasus kematian akibat terpapar Covid-19.

Selain angka kematian terus meningkat, jumlah warga terpapar virus corona juga mengalami lonjakan. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 PPU, sejak 22 Maret 2020 sampai 30 Juli 2021, pasien terkonfirmasi Covid mencapai 2.909 kasus dengan 112 orang meninggal, 715 orang menjalani isolasi mandiri dan 35 orang positif masih dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Bacaan Lainnya

Menanggapi lonjakan kasus yang terus meningkat, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid PPU, dr Jansje Grace Makisurat mengusulkan pengaktifan kembali Mess PKK sebagai tempat isolasi bagi pasien Covid-19.

“Kita usulkan bangunan Mess PKK untuk dijadikan isoman bagi pasien dengan gejala ringan atau yang tanpa gejala (OTG),” terang Grace, Jumat (30/7/2021).

Prosedur penanganan pasien isolasi di fasilitas pemerintah bakal dilakukan seperti tahun 2020. Nantinya, gedung mess PKK yang berada di kawasan Islamic Center Kilometer 8 Nipah-Nipah tersebut dijadikan pusat isolasi.

Sebelumnya mengusulkan mess PKK sebagai, gedung Rusunawa yang sebelumnya dijadikan tempat isolasi pasien Covid tahun lalu kembali direncanakan jadi pusat isolasi.

“Awalnya kita mau tempatnya pasien isolasi di sana (Rusunawa) tapi karena lokasinya agak jauh dari fasilitas kesehatan, jadinya kita pilih mess PKK,” terangnya.

Penempatan isolasi bagi pasien isolasi Covid bertujuan untuk menekan angka penyebaran. Terlebih jika pasien Covid hanya memiliki gejala ringan, bahkan tanpa gejala. Namun, isolasi bagi pasien positif di mess PKK dilakukan jika tempat tinggal si pasien dianggap tidak layak.

“Tidak semua pasien Covid yang tanpa gejala itu kita tempatkan di mess PKK. Hanya bagi pasien yang melakukan isoman tapi tempatnya kurang layak,” ungkapnya.

Pengalihan sementara mess PKK menjadi lokasi isolasi dikarenakan gedung tersebut memiliki sejumlah fasilitas yang lumayan lengkap. Mulai  dari listrik, air, air conditioner (AC). Sementara terkait waktu penggunaanya, Kepala Dinas Kesehatan PPU tersebut masih menunggu kepala daerah.

“Sudah saya komunikasi ke bupati (Abdul Gafur Mas’ud) untuk izin pemanfaatan mess PKK. Mungkin hari minggu sudah bisa kita gunakan,” pungkasnya.*(adv)

Pos terkait