Kaltimku.id, PPU – Jagung dinilai menjadi salah satu hasil pertanian yang memiliki potensi menjanjikan, karena itu Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) berharap para petani terus meningkatkan produksi jagung mereka.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati PPU, Hamdam saat kegiatan panen jagung hibrida bersama kelompok tani (Poktan) Harapan Baru di Desa Giripurwa Kecamatan Penajam, Rabu, (10/11/2021). Menurutnya, potensi dari jagung sangat menjanjikan.
“Kebutuhan jagung baik sebagai pakan ternak maupun konsumsi masyarakat disini cukup tinggi. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan itu kita masih suplai dari luar PPU. Dan kita harus bisa memanfaatkan peluang itu,” ujarnya.
Tingginya kebutuhan jagung menjadi peluang besar bagi petani di PPU. Selain harganya tinggi, kebutuhan jagung juga masih bergantung pasokan dari daerah lain. Kondisi tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani.
Pemerintah daerah sendiri, jelas Hamdam, sepenuhnya mendukung peningkatan produksi hasil pertanian, termasuk jagung. Upaya itu dengan memberikan bantuan alat bantu pertanian (alsintan) sudah sudah disalurkan kepada kelompok-kelompok tani.
“Melalui dinas terkait pemerintah selalu memberikan dukungan terhadap kemajuan pertanian di daerah. Pemerintah daerah akan terus memberikan suport yang terbaik. Kami berharap dengan modal yang kecil tetapi mampu menghasilkan produksi yang tinggi,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Surito mengatakan bahwa jagung merupakan salah satu bahan pangan yang baik untuk kebutuhan manusia. Secara statistik, peluang untuk bisnis jagung di Kabupaten PPU sangat terbuka luas. Di tahun 2019, secara keseluruhan jumlah kebutuhan jagung Kaltim kurang lebih 150 ribu ton/tahun.
Untuk Kabupaten PPU tambahnya, jumlah produksi jagung rata-rata baru mencapai 3 ribu ton/tahun. Angka itu belum memenuhi kebutuhan pangan masyarakat maupun ternak yang mencapai 15 ribu ton.
“Kita ini masih mengalami kekurangan stok jagung sebanyak 12 ribu ton per tahunnya. Hal inilah yang menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi petani kita. Peluang ini sangat terbuka lebar, kami berharap petani kita dapat memanfaatkan ini semua,” tutup Surito.*
Editor: Hary T BS