Kaltimku.id, BARABAI — Dua laga menarik dan ketat sepak bola Kemboja Cup XV, Senin (10/10/2022), berakhir adu penalti. Juara bertahan Buluan FC memupus asa RR FC, Banua Binjai, lewat adu penalti dengan skor akhir 4-3, di lapangan Bina Muda Palajau, Pandawan, HST.
Lantas Inaz Cell FC pun begitu. Inaz dari Limpasu, yang turun di partai kedua menenggelamkan Nila FC, klub anak-anak Pasar Ikan Barabai, juga melalui adu penalti, 3-1.
Sukses adu penalti ini meloloskan Inaz Cell untuk bicara di empat besar Grup (pool) A. Di semifinal Grup A ini, Inaz Cell yang dipoles pelatih Abidin ini menunggu pemenang antara Tapuk FC kontra Persia Agung FC dari Auh, Balangan.
Begitu pula dengan Buluan FC. Sang juara bertahan itu tak hanya masih bertahan di arena turnamen, melainkan anak-anak Buluan pun lolos ke semifinal Grup C.
Turun di lapangan nyaman, Buluan FC mendapat perlawanan ketat anak-anak RR. Jual beli serangan pun terjadi. Tapi, sampai babak akhir kedudukan masih kacamata, 0-0, hingga ditentukan adu penalti.
‘Saat adu penalti itu, Buluan FC menjaringkan 4 gol, dan RR FC hanya mampu mengeksekusi 3 gol,” ujar Ketua Panpel Kursani melalui Seksi Bidang Pertandingan, Fuad Hasbullah kepada awak media ini.
Di partai kedua, Inaz Cell turun meyakinkan. Inaz membuat gol duluan melalui kaki Unyil. Tapi, seusai turun minum Nila FC mampu menyamakan kedudukan melalui serangan balik pemain nomor 14.
Saat kedudukan 1-1, kedua kubu cenderung bermain keras. Sama sama bernafsu ingin membuat gol. Tak ayal, wasit Syafwan mencabut selembar kartu merah untuk Ami (Inaz Cell) dan dua kartu kuning, satu Inaz dan satunya pemain Nila FC.
Namun, sampai peluit panjang ditiup Syafwan, kedudukan tetap tak berubah, 1-1, hingga harus adu penalti. Ketika adu penalti itu, Inaz Cell menjaringkan 3 gol dan Nila FC cuma melesakkan 1 gol, 3-1, hingga total skor akhirnya 4-2.
Turnamen sepak bola bergengsi Kemboja Cup XV, Selasa hari ini, 11 Oktober 2022, memainkan dua partai lagi. Pertama — Gaspin HST kontra PJ FC, Palajau. Kedua — Putra Arya FC menjajal Hevia FC Barabai.*
Penulis: JJD, Wartawan Senior Kalimantan