Kaltimku.id, BARABAI — Tragedi berdarah menggegerkan warga Desa Telang, Kecamatan Batang Alai Utara (Batara), Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, Senin dinihari. Ardani bin Sailillah, 49, tewas mengenaskan akibat kena bacokan senjata tajam tersangka pencuri yang kepergok masuk rumah.
Kejadian berdarah itu dibenarkan oleh Kapolres HST, AKBP Sigit Hariyadi melalui Kasi Humas AKP Soebagijo. Ia menyebut, tersangka pelaku masih dalam pencarian petugas Polres HST.
“Tersangka pencurinya langsung kabur sehabis membacok atau melukai korban. Sekarang upaya pencarian dan penyelidikan tersangka terus dilakukan oleh petugas kita di lapangan,” ujar AKP Soebagijo ketika dikonfirmasi awak media ini, Senin malam (28/11/2022).
Korban Ardani sendiri, warga Desa Telang RT. 001, RW. 001, Kecamatan Batara, HST, itu disebut sempat terkapar bersimbah darah di rumahnya. Dia terluka parah kena bacokan senjata tajam yang diduga dilakukan pelaku di sekujur tubuhnya.
Korban Ardani pun sempat dilarikan petugas bersama warga dan istrinya ke RSHD (Rumah Sakit Haji Damanhuri) Barabai. Namun, sesampainya di UGD RSHD, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kronologisnya begini. Mengutip kesaksian istrinya, Saniah, 40, dan Pembakal Desa Telang, Syarifudin di Polisi, malam itu korban tidur sama istrinya di depan TV di ruangan keluarga. Lalu sekira pukul 00.30 WITA, Senin dini hari, 28 November 2022, korban terbangun hendak ke kamar mandi.
Sambil berjalan melalui kamar, korban memergoki ada laki-laki di dalam kamarnya yang diduga pencuri. Maling itu diperkirakan masuk melalui pintu teralis gudang depan sebelah kanan.
Karuan saja duel maut pun tak terelakkan antara korban dengan sang maling. Namun, sesaat kemudian, istrinya Saniah berteriak histeris minta “tolong… tolooong” ke tetangga sekitar lantaran melihat suaminya sudah tergeletak bersimbah darah di depan pintu samping kiri, dan ia pun sempat melihat pelaku kabur melarikan diri.
Saniah bersama para tetangga langsung bergegas melarikan korban Ardani ke RSUD Barabai. Namun, korban keburu sudah meninggal, akibat terluka parah di perut bagian kiri, luka sayat di pantat kiri, dan luka bacok di bahu belakang sebelah kanan.
Menurut Soebagijo, Polres HST dan Polsek Batara sendiri sudah melakukan olah TKP. Termasuk mengumpulkan barang bukti (BB) seperti satu buah kompang warna cokelat muda yang ada bercak darah, selembar kain sarung motif batik bercak darah, dan satu gagang pintu yang juga ada bercak darah.
“Semua barang bukti itu kita amankan guna penyelidikan terhadap tersangka pelakunya yang kabur melarikan diri,” ujarnya, seraya menambahkan, Kapolres HST dan semua jajaran pun turut menyampaikan belasungkawa atas kematian korban.*
Penulis: JJD, Wartawan Senior Kalimantan