Samarinda, Kaltimku.id – Komisi II DPRD Samarinda menggelar rapat kerja dengan sejumlah mitra strategis untuk mengevaluasi capaian kinerja tahun 2024 serta membahas strategi optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya memastikan efektivitas program yang telah berjalan dan menyusun perencanaan yang lebih matang untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menegaskan bahwa pemanggilan mitra kerja ini menjadi momentum penting untuk menilai sejauh mana realisasi program yang telah berjalan di tahun sebelumnya. Selain itu, pihaknya ingin memastikan bahwa program-program yang dirancang untuk tahun 2025 memiliki kesinambungan dengan tahun sebelumnya dan mampu memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
“Kita ingin melihat apakah kegiatan yang dirancang untuk 2025 ini benar-benar melanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik di 2024. Atau ada program yang ternyata tidak visibel untuk diteruskan dan justru perlu dihentikan. Ini bagian dari tugas kita dalam pengawasan, terutama terhadap penggunaan dana pemerintah agar lebih produktif dan tepat sasaran,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Komisi II DPRD Samarinda meminta laporan lengkap mengenai realisasi PAD 2024 serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2025 dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi capaian PAD tahun sebelumnya, baik dari segi potensi pendapatan yang belum tergarap secara optimal maupun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
Menurut Iswandi, pengelolaan keuangan daerah harus berbasis data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, DPRD menegaskan perlunya laporan keuangan yang transparan agar kebijakan yang diambil benar-benar didasarkan pada kondisi riil di lapangan.
“Kita berbicara soal keuangan daerah, jadi semua harus berbasis data yang jelas. Laporan keuangan harus ada, bukan sekadar katanya-katanya saja. Dari data yang diberikan, kita bisa melihat apakah target PAD yang ditetapkan realistis atau justru perlu ada langkah perbaikan,” tambahnya.
Selain itu, DPRD juga akan melihat apakah ada potensi-potensi pendapatan yang belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga bisa menjadi sumber PAD tambahan bagi Samarinda.
Salah satu perhatian utama dalam evaluasi ini adalah mencari potensi baru yang bisa meningkatkan PAD Samarinda. Iswandi menyoroti sektor pariwisata sebagai salah satu sumber PAD yang memiliki peluang besar, namun hingga saat ini masih belum tergarap secara maksimal karena keterbatasan anggaran.
“Kita tahu sektor pariwisata bisa menjadi sumber pendapatan daerah yang besar. Tapi kalau anggarannya hanya Rp4 miliar, tentu sulit untuk mengembangkannya. Kita harus bicara dengan OPD terkait bagaimana caranya agar potensi ini bisa lebih dimaksimalkan,” jelasnya.
Selain pariwisata, DPRD juga menyoroti sektor lain seperti retribusi daerah, pengelolaan aset daerah, dan optimalisasi pajak daerah. Menurut Iswandi, banyak sektor yang sebenarnya memiliki potensi besar namun belum dikelola secara optimal. Komisi II berkomitmen untuk mendorong OPD terkait agar lebih inovatif dalam mencari peluang baru demi meningkatkan PAD Samarinda.
“Kita berharap PAD Samarinda bisa terus meningkat. Potensinya besar, tinggal bagaimana kita mengelola dan memaksimalkannya. Jangan sampai ada potensi yang terlewatkan hanya karena kurang koordinasi atau minimnya dukungan anggaran,” tegasnya.
Dalam upaya meningkatkan PAD, Komisi II DPRD Samarinda juga menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran. Salah satu fokus utama adalah memastikan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat dan bukan hanya menjadi angka dalam laporan keuangan.
“Tugas kita adalah memastikan bahwa anggaran yang sudah dialokasikan benar-benar digunakan dengan baik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Itu sebabnya evaluasi ini sangat penting, agar kita tahu apa yang perlu diperbaiki dan bagaimana strategi ke depan,” kata Iswandi.
Melalui evaluasi ini, Komisi II DPRD Samarinda berharap adanya perbaikan dalam pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam peningkatan PAD. Dengan strategi yang lebih matang dan berbasis data, diharapkan target PAD 2025 dapat tercapai secara optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi pembangunan daerah.
Komisi II juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap OPD dan mitra kerja agar setiap program yang dijalankan benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat Samarinda.
“Kita ingin memastikan bahwa PAD Samarinda meningkat dan dikelola dengan lebih baik. Kalau ada potensi yang belum tergarap, kita dorong agar bisa dimanfaatkan. Kita ingin Samarinda maju dengan keuangan daerah yang kuat dan berkelanjutan,” pungkasnya.***