Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur merasa “aneh” dengan telah adanya beberapa lelang kegiatan proyek yang sudah tayang di bulan Januari 2021 ini.
“Ya, kami merasa aneh adanya proyek yang sudah tayang, sepertinya lelangnya dipaksakan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri SP, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan ULP (Unit Layanan Pengadaan) Barang dan Jasa Pemkot Balikpapan, Rabu (3/2/2021).
RDP dipimpin langsung Alwi Al Qadri dengan didampingi Sekretaris Komisi III Ali Munsjir Halim, anggota Komisi III Danang Eko Susanto, Syarifuddin Oddang, Nelly Turuallo serta Kepala ULP, Arif Dwiyanto dan beberapa stafnya.
Komisi III juga meminta kepada pihak ULP Kota Balikpapan, agar tahun ini bisa lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Tak ada lagi keterlambatan pelaksanaan lelang. “Juga jangan sampai ada intervensi darimana pun, hingga wajib memenangkan si A atau si B, karena ada intervensi!” tegasnya.
Alwi menyebutkan ini adalah gada terakhir anggaran pemerintah yang merupakan uang rakyat. “Pengikut lelang itu nol persen, tak perlu pake dp (dana panjar), jangan lagi rasa-rasanya, karena begitu dapat 30 persen, mereka kabur, seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” tutur dia. “Pemenang lelang harus betul-betul kontraktor yang berkualitas.”
“Jadi pengikut lelang harus bisa menampilkan rekening koran perusahaan, paling tidak enam bulan terakhir, dan pemenang lelang punya dana untuk menghindari kontraktor nakal. Jangan sampai lagi kasus kontraktor kabur Kembali terjadi.”
Keanehan yang dirasakan Komisi III, yakni dengan telah tayangnya beberapa kegiatan karena alasan mengindari kontraktor lamban dalam menyelesaikan pekerjaannya. “Tahun-tahun sebelumnya juga sudah begitu, jangan menjelang adanya transisi pergantian walikota, lelang dilaksanakan sehingga terkesan dipaksakan,” tegas Alwi.
Sementara Kepala ULP Pemkot Balikpapan, Arif Dwiyanto enggan memberikan komentar kepada awak media.*