Kaltimku.id, PPU – Sudah sepekan lebih, banjir melanda wilayah Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Korban terdampak dari genangan yang berasal dari luapan air sungai dan banjir kiriman dari wilayah Kecamatan Longikis Kabupaten Paser tersebut, semakin bertambah.
Hingga saat ini, tercatat 1.545 jiwa dari 490 kepala keluarga (KK) menjadi korban terdampak. Sebagian warga memilih bertahan di rumahnya, meski air belum sepenuhnya surut. Sementara warga yang mengungsi sebanyak 94 jiwa dari 28 KK.
Tujuh KK mengungsi di gedung serbaguna Desa Sumber Sari, 19 KK mengungsi di rumah keluarga dan 2 KK mengungsi di Puskesmas Pembantu.
Air yang masih menggenangi sebagian permukiman dikhawatirkan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berbagai penyakit seperti gatal-gatal hingga diare, berpotensi mengancam warga korban banjir, termasuk Covid-19.
“Potensi pasca banjir itu biasanya memang gatal-gatal ataupun diare. Namun ditengah situasi pandemi, potensi penyebaran Covid itu pasti ada,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat, Kamis (14/10/2021).
Penyebaran Covid-19 ditengah penanganan korban banjir cukup berpotensi. Mengingat, penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat cenderung kurang ketat. Namun, ia memastikan sejauh ini belum ditemukan klaster banjir.
“Sampai saat ini lonjakan kasusnya belum ada,” terang Grace yang juga juru bicara satgas penanganan Covid-19 PPU ini.
Untuk mencegah resiko penularan wabah corona ditengah situasi banjir, pihaknya meminta masyarakat menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Upaya meminimalisir meningkatnya kasus penyebaran Covid, juga dilakukan dengan menempatkan petugas kesehatan. Secara bergiliran, para petugas mengecek kondisi kesehatan warga.*
Editor: Hary T BS