Lagi, Banjir di HST dan Barabai, Dua Rest Area pun Terdampak, Affauw: Gunakan DD Bantu Korban

Kaltimku.id, BARABAI —  Surut sebentar banjir lagi di Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kota Barabai.  Merendam beberapa kawasan permukiman dan fasilitas perkotaan sejak hari Sabtu (13/1/2024) hingga Ahad (14/1/2024).

Kawasan permukiman warga yang terendam umumnya berada di bantaran sungai Barabai. Sedang fasilitas perkotaan yang   “tacalap” (terendam) adalah ruas ruas jalan di Kota Barabai.

Bacaan Lainnya

“Semalam tu banyu sudah basurut  (turun), nah hari ini banyu badalam (naik) pulang,” ujar Syahrum, warga Desa Pajukungan, Kecamatan Barabai kepada awak media ini, Ahad sore (14/1/2024).

Rest Area di Pajukungan yang terendam banjir

Syahrum dan istrinya tak terlalu kipuh. Maklum, rumahnya tak kebanjiran lantaran agak tinggi pada kemiringan jalan. Tidak. dengan rumah rumah warga di seberang jalan atau di bantaran sungai yang terendam.

Terpantau 20-an lebih rumah warga Pajukungan di bantaran sungai Barabai yang terdampak. Termasuk dua Rest Area jamaah haul Guru Sekumpul yang juga terendam di samping langgar dan di depan masjid Pajukungan.

Untungnya, jamaah haul sudah lengang. Sudah pada “ngeluruk” ke Martapuraan. Tapi, ba’ah yang menggenangi pekarangan dan pelataran rumah rumah itu tetap mengusik panitia Rest Area dan ibu-ibunya yang  menyiapkan menu masakan untuk arus balik jamaah

Luapan banjir di Pajukungan yang memang tumpuan air bah selama ini meluas. Tak meluber ke badan jalan Trans Kalimantan saja, tapi merendam ratusan hektar sawah dan rumah warga ke kawasan Palas, Desa Palajau, Jaranih dan Masiraan, Kecamatan Pandawan, HST.

“Nang kasian itu petani kita, Pa ae.  Bisa “bangai” (busuk) pang anak banih nang hanyar ditanam amun tarandam tatarusan kaya ini,”  Syahrum tersenyum prihatin dengan dialek bahasa Banjar.

Kota Barabai sendiri gimana? Ruas ruas jalan yang langganan banjir selama ini pun terendam. Sebutlah jalan Kemasan, Pasar 2, 3, jalan Ulama, sebagian Hasan Basri, Bulau (Sarigading), Tri Kesuma, Hevea,  jalan SMP yang ketinggian airnya bervariasi  antara 10 — 50 cm.

Lantas kayak apa banjir di kawasan Palas — Palajau, Jaranih dan Masiraan? Plt. Camat Pandawan sendiri, Muhammad  Affauw Al Bagaq membenarkan tiga kawasan di wilayahnya tengah dilanda banjir.

Bicara dengan awak media ini, Ahad malam, Affauw menyebut, di Desa Masiraan ketinggian air  5 — 25 cm di dalam rumah warga RT. 02 — O4. “Rumah terdampak 48 KK, dan rumah terendam 39 KK,” ujarnya.

Kemudian di Palajau, ketinggian air di kawasan RT. 08 (Palas)  antara 10 — 60 cm.  Rumah terdampak  63 KK, dan rumah terendam  9 KK. Sedang di Desa Jaranih masih belum masuk data  banjir terbaru  sampai Ahad malam.

“Data banjir per 10 Januari 2024 di Jaranih, ketinggian genangan air antara  5 — 50 cm. Rumah terdampak 432 buah, dan yang terendam 12 buah,” urainya  sambil menyebut upaya  penanganan banjir terus dilakukan bersama berbagai pihak dan unsur terkait.

Hari Sabtu tadi, (13/1/2024), misalnya, Affauw bersama pihak terkait dan ratusan relawan membersihkan sungai Masiraan dari gundukan “raba” (sampah) yang menumpuk terseret arus banjir. “Pembersihan ini supaya aliran banyu lancar, kada tatapal (tersumbat) lagi di hilir sungai,” ujarnya.

Pembersihan atau normalisasi pun di dua daerah aliran sungai (DAS) lainnya. Sungai Jaranih di wilayah Pandawan dan sungai Kedundung di Kecamatan LAU (Labuan Amas Utara), HST.

“Gotong royong pembersihan DAS ini melibatkan berbagai pihak terkait. Antara lain dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Dinas PUPR HST, Dinsos, BPBD, DLHP,  Koramil,  Polsek, Puskesmas  dan relawan,” sebut Affauw seraya berharap melalui pembersihan ini  debit air banjir cepat turun dan surut.

Penanganan korban bagaimana?  Affauw menyebut, upaya penanganan  terus dilakukan berbagai pihak. Ada bantuan pangan dan nasi kotak. Sedang Pemdes terdampak  juga diarahkan menggunakan DD (Dana Desa) untuk bantuan warga (korban).

“Kami  sudah mengarahkan kepada Pemdes terdampak banjir untuk merealisasikan Dana Desa guna bantuan logistik bagi warga yang terdampak banjir,” Affauw menutup pembicaraan.***

Jurnalis: JJD

Pos terkait