Kaltimku.id, SAMARINDA – Lima wilayah di 10 kabupten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sementara ini berkumpul di zona kuning atau daerah dengan risiko rendah Covid-19.
Ke lima wilayah itu adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser/Tanah Grogot.
Sedangkan wilayah Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sama-sama berstatus zona oranye atau daerah dengan risiko sedang Covid-19.
Untuk wilayah Kabupaten Berau, Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar), sementara ini masih masih bertahan di zona merah alias daerah dengan kasus Covid-19 sangat tinggi.
Seperti diinformasikan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19/Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui instagram resminya pertanggal 5 April 2022 disebutkan, ada tambahan 36 kasus terkonfirmasi positif.
Ke 36 kasus terkonfirmasi Covid-19 itu sumbangan dari Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, masing-masing 1 kasus.
Sumbangan dari Kota Bontang 2 kasus. Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur, masing-masing 3 kasus. Kota Samarinda 4 kasus.
Kabupaten Kutai Kartanegara 5 kasus. Kabupaten Kutai Barat 7 kasus dan Kota Balikpapan 10 kasus. Kabupaten Mahakam Ulu tidak ada tambahan kasus terkonfirmasi Covid-19. Sehingga jumlah keseluruhan tercatat 205.925 kasus.
Selain itu, Kaltim juga ada ketambahan 64 kesembuhan pasien yang datang dari Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Penajam Paser Utara 2 pasien.
Kabupaten Kutai Timur 3 kasus. Dari Kota Bontang, Kota Samarinda dan Kabupaten Berau, masing-masing 6, 7 dan 8 orang sembuh.
Kesembuhan pasien dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Balikpapan, masing-masing bertambah 10, 11 dan 15 pasien. Sehingga jumlahnya menjadi 199.713 orang yang dinyatakan sembuh.
Wilayah Kaltim ada juga ketambahan 2 kasus kematian pada hari yang sama yang datang dari Kabupaten Kubar dan Kabupaten Paser, masing-masing 1 kasus. Sehingga jumlahnya menjadi 5.692 orang yang meninggal dunia selama dalam kurun waktu sekitar 2 tahun ini.
Sementar itu, pasien yang masih menjalani perawatan/isolasi di 10 kabupaten/kota di Kaltim tersisa 547 pasien. Angka ini setelah berkurang 30 orang sembuh.*