BALIKPAPAN, KALTIMKU.ID — Perasaan bahagia terpancar di wajah para pemenang lomba menulis sejarah di ajang Festival Cagar Budaya (FCB) 2024 gelaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tiga dewan juri yang terdiri dari Akhmad Ryan Pratama, Heri Susanto dan Herry Trunajaya yang sempat melakukan debat sebelum akhirnya memutuskan para juara, karena memang hampir semua naskah yang masuk memiliki kemiripan dalam pengharapannya.
Bahkan Akhmad Ryan Pratama mengungkapkan, hampir semua naskah minim analisa dari para peserta, malah cenderung terlalu tebal dalam mencontek data tanpa ulasan dan daya pikir lebih mendalam para peserta. “Sangat disayangkan memang. Apalagi untuk naskah katogeri peserta SMA SMK sederajat, plagiasinya begitu tebal,” cetus Ryan Pratama.
Para peserta sebenarnya sudah diberi waktu dari tanggal 10 Juli hingga 20 Agustus 2024 untuk menggarap naskah sebelum dilempar ke panitia pelaksana. Kategori SMA SMK sederajat dengan tema “Mathilda”, kategori Guru tema “Sejarah Pendidikan Kota Balikpapan”, dan kategori Mahasiswa – Umum tema “Balikpapan Dalam Pusaran Perang Dunia ke II.”
“Umumnya naskah peserta, baik yang juara maupun yang belum, cukup bagus. Cuma kurang dalam penggarapannya,” cetus Herry Trunajaya dan Heri Susanto.
Untuk kategori SMA SMK sederajat juara I dimenangkan oleh Raya Raihana Jasmin, pemenang kedua Anara Arzila Syahira dan pemenang ketiga Aldenan Kurniawan Rusli.
Kategori Guru pemenang pertama atas nama Nindy Nur Rahmawati, guru SDN OO5, Balikpapan Utara, pemenang kedua Dede Yuliarti dan pemenang ketiga Siti Arofah yang keduanya merupakan guru SMA SMK.
Kategori Mahasiswa – Umum juara pertama digenggam Muhammad Royyan Fadhlullah, kedua Nur Ikhsan Yusuf dan pemenang ketiga Dasmawati, seorang pensiunan PNS.
“Alhamdulillah, gak nyangka bisa jadi pemenang, karena ini kali pertama saya ikut lomba,” kata Nindy Nur Rahmawati, usai menerima hadiah di panggung FCB di Pantai Manggar Segera Sari, Balikpapan Timur, Sabtu (31/8/2024).
Perempuan kelahiran Kota Balikpapan pada 28 tahun silam itu mengaku, baru lima tahun ini mengabdi sebagai guru sekolah dasar di kawasan Balikpapan Utara.
Masing masing pemenang untuk semua kategori mendapat dana pembina juara pertama sebesar 3,5 juta rupiah, kedua Rp.2,5 juta dan ketiga Rp.1.5 juta. Selain lomba menulis sejarah, FCB 2024 ini juga menggelar lomba mewarnai dan menggambar serta lomba video pendek.
“Saya sangat berterima kasih dengan panitia, karena melaksanakan lomba penulisan sejarah dimana mata pelajaran sejarah sekarang ini sangat minim,” cetus Dede Yuliarti.
Ketua panitia FCB 2024 Pargyanta mengatakan, dirinya bersyukur karena gelaran acara berlangsung sukses, meski tentu saja masih ada kekurangannya. “Terima kasih kepada semua peserta, juga para pendukung acara Festival Cagar Budaya yang kami gelar,” ujarnya yang ditemani panitia lainnya C.A Irawan, Ketua Cagar Budaya Disdikbud Kota Balikpapan.
Sebagai Kabid Cagar Budaya Disdikbud Kota Balikpapan, Pargyanta yang sudah mengabdi lebih dari 37 tahun sebagai seorang PNS, pada 1 September 2024 sudah menyandang sebagai seorang pensiunan PNS. “Iya, saya pensiun pada 1 September besok,” kata kakek tiga orang cucu di depan panggung FCB yang menghadap ke arah bentangan pantai Manggar Segara Sari yang tampak kian elok.***
|| Wartawan YunD/HerrBS