Operasi Patuh Mahakam 2021 Selesai, Ratusan Pelanggar di PPU Terjaring

Kasatlantas Polres PPU, AKP Alimuddin
Kasatlantas Polres PPU, AKP Alimuddin

Kaltimku.id, PPU – Sebanyak 425 pelanggaran terjadi selama pelaksanaan Operasi Patuh Mahakam 2021, di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Operasi Patuh Mahakam dengan sasaran disiplin protokol kesehatan dan pelanggar aturan berkendara, mulai 20 September sampai 3 Oktober 2021.

Kasatlantas Polres PPU, AKP Alimuddin mengatakan berbagai jenis pelanggaran lalu lintas ditemukan pada Operasi Patuh tahun ini. Diantaranya, melawan arus, melanggar rambu, serta tidak memakai alat keselamatan, seperti helm dan safety belt.

Bacaan Lainnya

“Operasi yang kita lakukan secara mobile dan tidak di satu titik tertentu. Kami fokuskan pada pelanggaran yang langsung terlihat secara kasat mata oleh petugas,” kata Alimuddin, Rabu (6/10/2021).

Selain jenis pelanggaran aturan berkendara, anak usia dibawah umur juga ikut menyumbang data pelanggar. Meski begitu angkanya tidak signifikan. Dari berbagai jenis pelanggaran, pihak kepolisian tidak memberikan bukti pelanggaran (tilang). Namun, para pelanggar diberikan sanksi ringan berupa surat teguran secara tertulis.

Operasi Patuh yang berjalan selama dua pekan tersebut, juga mencatat delapan kasus kecelakaan. Dua korban luka berat dan enam luka ringan, dengan kerugian materiil sekira Rp 25 juta.

Disebutkan, jumlah lakalantas yang terjadi selama Operasi Patuh Mahakam 2021 lebih rendah dibandingkan giat yang sama di tahun sebelumnya, dengan Sembilan kasus. Sedangkan untuk di tahun 2020, sebanyak 196 orang mendapat tilang dan 341 pelanggar diberi surat teguran.

“Sebagian lakalantas itu terjadi karena minimnya rambu dan kondisi jalan. Ada beberapa titik rawan diantaranya Gunung Hantu (Lawe-Lawe), karena posisi menanjak dan ada tikungan,” ungkapnya.

Dirinya berharap, ditengah pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat PPU tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta aturan lalu lintas. Dua hal tersebut, menurut Alimuddin sama-sama penting dalam menjaga keselamatan.

“Ada yang pakai masker tapi gak bawa helm. Ataupun sebaliknya. Nah ini gak boleh, harus dua-duanya dipakai,” tandasnya.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait